Universitas Bosowa (Unibos) secara resmi telah mendapat izin pembukaan dan penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran. Hal ini disampaikan pada konferensi pers bersama Founder Bosowa HM Aksa Mahmud dan Rektor Unibos Prof. Saleh Pallu, Sabtu (2/3).
Konferensi pers yang digelar di kediaman HM Aksa Mahmud di Jl. Chairil Anwar Nomor 4 ini juga dihadiri oleh civitas akademika Unibos, termasuk juga ketua alumni setiap angkatan di Universitas 45/Universitas Bosowa. Selain itu, turut pula hadir Prof. Khairuddin Rasjad dan Prof. Dr.dr Idrus Paturusi selaku guru besar FK Unhas yang terlibat langsung dalam proses perekrutan dosen FK Unibos.
Setelah pengalih kelolaan dari Yayasan Andi Sose ke Yayasan Aksa Mahmud , Universitas 45 telah berubah nama menjadi Universitas Bosowa. Setelah perubahan nama dilakukan, tahap pembenahan untuk melakukan reakreditasi pada seluruh program studi juga terus dilakukan. Perkembangan terbaru, SK dengan Nomor 95/KPT/I/2016 untuk pendirian dan penerimaan mahasiswa baru FK Unibos dikeluarkan oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Selasa (29/3) bertempat di Jakarta, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir pada acara penyerahan surat keputusan izin pendirian program studi Kedokteran di delapan perguruan tinggi menyerahkan secara langsung SK tersebut kepada Rektor Universitas Bosowa. Rektor Universitas Bosowa hadir bersama tujuh pemimpin Perguruan tinggi lainnya, yaitu Universitas Khairun Ternate, Universitas Surabaya, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, dan Universitas Wahid Hasyim. Kedelapan perguruan tinggi ini adalah perguruan tinggi yang mendapat izin untuk pembukaan FK tahun ini.
Target Universitas Bosowa kedepannya adalah membangun fakultas kedokteran yang menghasilkan dokter-dokter yang unggul. “Olehnya, manajemen sistem perekrutan tenaga pengajar dan juga mahasiswa juga diperketat,” tegas Founder Bosowa.
Hal ini pulalah yang diungkapkan oleh Prof. Saleh Pallu Rektor Universitas Bosowa. “Saat ini Universitas Bosowa telah melakukan proses perekrutan dosen dengan melibatkan langsung empat guru besar FK Universitas Hasanuddin. Yaitu, Prof. dr. Chaeruddin Rasjad, Prof. dr Husni Tanra, Prof. Dr. dr Idrus Paturusi, dan Prof. Dr. dr Muh. Dali Amiruddin,’ ungkapnya.
Hingga saat ini, telah ada 60 calon dosen yang mengikuti seleksi perekrutan tahap pertama. Proses seleksi meliputi tahap uji berkas, seleksi obyektif, seleksi wawancara, psikotest, dan microteaching. Salah satu pembenahan yang dilakukan adalah kemampuan penguasaan bahasa asing yang mumpuni dari seluruh tenaga pengajar dan calon mahasiswa FK nantinya.
“Pembukaan Fakultas Kedokteran ini tentunya menjadi kebanggaan seluruh elemen kampus Universitas Bosowa. Kami senantiasa ingin berkontribusi lebih pada pengembangan dunia pendidikan hari ini, terutama di Kawasan Timur Indonesia,” tutup HM Aksa Mahmud. (Humas Unibos)