Komitmen Universitas Bosowa (Unibos) dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas semakin nyata melalui pelaksanaan pendampingan asesmen Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Kegiatan ini digelar pada Rabu, 5 November 2025 di Ruang Rapat Senat Lantai 9 Gedung I Unibos, dan menjadi langkah strategis kampus dalam memastikan pelaksanaan RPL berjalan sesuai regulasi nasional dan standar mutu akademik yang telah ditetapkan.
Pendampingan ini dihadiri langsung oleh Ketua Tim Akademik LLDIKTI Wilayah IX, Muh Tahir, S.T., M.M., bersama dua anggota tim. Kehadiran mereka disambut oleh Wakil Rektor I Unibos, Dr. Sutia Budi, S.Pi., M.Si., Direktur RPL Unibos, Dr. Miah Said, S.E., M.Si., para Kaprodi, dosen, serta tim komite dan penilai RPL. Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum evaluasi, tetapi juga ruang penguatan kolaborasi antara LLDIKTI dan Unibos dalam mengembangkan akses pendidikan tinggi melalui pengakuan pengalaman kerja dan capaian pembelajaran sebelumnya.
Dalam sambutannya, Dr. Sutia Budi menegaskan bahwa program RPL merupakan wujud komitmen Unibos dalam memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat yang memiliki pengalaman profesional atau mengalami kendala pendidikan formal. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada LLDIKTI IX atas pendampingan yang diberikan, sekaligus menekankan pentingnya pelaksanaan asesmen yang objektif, transparan, dan berbasis capaian pembelajaran. “Kegiatan ini sangat strategis untuk memastikan RPL Unibos berjalan sesuai regulasi pemerintah, standar mutu akademik, serta prinsip keadilan dan akuntabilitas,” ujarnya.
Selain itu, Wakil Rektor I menyampaikan bahwa RPL Unibos telah berjalan selama tiga tahun dan terus menunjukkan perkembangan positif. Jumlah mahasiswa yang mendaftar melalui jalur ini mencapai 70–100 orang setiap tahun. Ia menambahkan bahwa Unibos membuka diri untuk terus menerima masukan dan memperbaiki sistem agar pelaksanaan RPL semakin berkualitas, adaptif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Ketua Tim Akademik LLDIKTI Wilayah IX, Muh Tahir, turut memberikan apresiasi atas keseriusan Unibos dalam mengelola program RPL. Ia menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan setiap tahapan RPL—mulai dari asesmen portofolio, wawancara, hingga uji kompetensi—dilaksanakan secara profesional dan sesuai pedoman Dirjen Diktiristek. Menurutnya, keberhasilan RPL tidak hanya dinilai dari jumlah peserta, tetapi juga dari kualitas lulusan yang dihasilkan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Unibos terus bertransformasi sebagai perguruan tinggi yang unggul, berdaya saing, dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Melalui RPL, Unibos tidak hanya memberikan kesempatan kedua bagi para pembelajar sepanjang hayat, tetapi juga ikut berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang berkompeten, berpengalaman, dan diakui secara akademik.