Universitas Bosowa (Unibos) menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan verifikasi dan validasi penetapan penerima Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tahun 2025 yang digelar di Ruang Rapat Senat, Lantai 9 Gedung I Rektorat Unibos, Jumat (31/10). Kegiatan ini dihadiri oleh tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX, terdiri atas Dr. Fitri Rahmawati, S.H., M.H., Bayu Indrawan, S.E., M.M., dan Wahyu Adi, S.E., serta dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Unibos Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Sutia Budi, S.Pi., M.Si.
Dalam kegiatan tersebut, Unibos tidak hanya menjadi lokasi penyelenggaraan, tetapi juga pusat koordinasi bagi mahasiswa penerima KIP-K dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, seperti Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan beberapa kampus lainnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan LLDIKTI terhadap kesiapan fasilitas dan profesionalisme Universitas Bosowa dalam mendukung program nasional pemerataan akses pendidikan tinggi.
Dr. Sutia Budi dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan verifikasi dan validasi KIP-K bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi merupakan bentuk nyata komitmen perguruan tinggi dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas program bantuan pendidikan.
“Program KIP Kuliah adalah wujud komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul, berdaya saing, dan berkarakter. Kami di Universitas Bosowa mendukung penuh program ini sebagai bagian dari tanggung jawab institusi dalam memperluas akses pendidikan dan mencetak generasi muda yang berkualitas,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya integritas dalam setiap tahapan proses verifikasi agar bantuan pendidikan tepat sasaran. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa penerima KIP benar-benar layak secara ekonomi dan pantas secara akademik. Data yang akurat dan pengawasan yang ketat menjadi kunci untuk menjamin keadilan dalam penyaluran bantuan,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Fitri Rahmawati, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan penuh Universitas Bosowa yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada para mahasiswa penerima KIP-K agar menjaga prestasi akademik dan integritas selama menjalani masa studi. “Mahasiswa penerima KIP harus menunjukkan tanggung jawab dan komitmen untuk berprestasi. Bantuan ini bukan sekadar fasilitas, tetapi amanah untuk membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk berkontribusi bagi bangsa,” tuturnya.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan proses wawancara individu antara tim LLDIKTI dan mahasiswa calon penerima KIP-K. Selanjutnya, tim akan melakukan kunjungan langsung ke rumah peserta untuk memastikan kelayakan penerima bantuan. Dari sekitar 100 calon penerima yang diverifikasi di Unibos, hasil akhir akan disesuaikan dengan kuota nasional, sementara ratusan mahasiswa lain masih menunggu hasil seleksi lanjutan.
Melalui kegiatan ini, Universitas Bosowa menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung kebijakan nasional pemerataan pendidikan serta mempertegas perannya sebagai salah satu perguruan tinggi yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
 
	    	