Fakultas Teknik Universitas Bosowa (Unibos) melalui Himpunan Mahasiswa Arsitektur sukses menggelar Seminar Nasional bertajuk “Arsitektur Budaya Sebagai Cerminan Karakter dan Identitas Bangsa” sebagai salah satu rangkaian kegiatan PAMUNGKASA 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Teknik Lantai 5 Gedung II pada Kamis, 30 Oktober 2025 ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai budaya lokal dalam pengembangan arsitektur Indonesia.
Seminar nasional ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unibos, Dr. Ir. Muh. Awaluddin Hamdy, S.T., M.Si., dan menghadirkan narasumber utama Teguh Iswara Suardi, S.T., M.Sc., Ketua Umum Forum Insinyur Muda PII Sulawesi Selatan sekaligus Anggota DPR RI Dapil Sulsel II Fraksi Nasdem, Komisi V. Hadir pula jajaran dosen Program Studi Arsitektur Unibos, di antaranya Dr. Ir. H. Mursyid, S.T., M.Si., Dr. Ir. Aris Sakkar Dollan, S.T., M.Si., Dr. Syahril Idris, S.T., M.Sp., Ar. Andi Besse Opu, S.T., M.T., dan The End, S.T., M.T.
Dalam pemaparannya, Teguh Iswara Suardi menegaskan bahwa arsitektur tidak hanya berfungsi sebagai wujud fisik bangunan, tetapi juga sebagai representasi nilai budaya, karakter, dan identitas bangsa. “Melalui arsitektur budaya, kita belajar bagaimana nilai-nilai lokal menjadi pondasi dalam membangun jati diri bangsa. Arsitektur seharusnya menjadi alat pemersatu yang merefleksikan keberagaman dan kearifan Nusantara,” ungkapnya.
Tema yang diangkat dianggap relevan dengan kondisi saat ini, di mana penerapan arsitektur berbasis budaya lokal mulai berkurang akibat modernisasi dan globalisasi. Mahasiswa Arsitektur Unibos mengungkapkan keprihatinan terhadap fenomena tersebut dan menilai pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya dalam desain arsitektur sebagai bagian dari warisan bangsa.
Ketua Panitia PAMUNGKASA 2025, Muh. Fadel Saputra, menyampaikan bahwa keberhasilan penyelenggaraan seminar ini merupakan hasil kolaborasi dan tanggung jawab bersama antara panitia dan seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa Arsitektur Unibos. Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi mahasiswa untuk memperdalam wawasan arsitektur yang berakar pada budaya lokal.
Seminar nasional ini juga menghadirkan diskusi interaktif yang membahas dua topik utama, yakni Keberagaman Arsitektur Nusantara dan Infrastruktur Sebagai Alat Pemersatu. Antusiasme peserta terlihat tinggi melalui sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis.
Melalui kegiatan ini, Universitas Bosowa menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan kesadaran pentingnya pelestarian nilai budaya melalui bidang arsitektur, sekaligus mempertegas peran kampus dalam mencetak arsitek muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki karakter dan identitas kebangsaan yang kuat.
 
	    	