Suasana penuh kebanggaan menyelimuti Universitas Bosowa (Unibos) saat prosesi pengukuhan Prof. Dr. Thamrin Abduh, S.E., M.Si. sebagai Guru Besar bidang Ekonomi Pembangunan dengan kepakaran pada kinerja ekspor UMKM dan industri kreatif digelar. Acara orasi ilmiah dan penerimaan jabatan profesor tersebut berlangsung khidmat pada Rabu, 8 Oktober 2025, di Balai Sidang Unibos, disaksikan oleh Ketua Senat Prof. Dr. Ir. Batara Surya, ST., M.Si., Ketua LLDIKTI Wilayah IX Dr. Andi Lukman, M.Si., Ketua Dewan Profesor Prof. Dr. Ir. A. Muhibuddin, M.P., Ketua BPH Yayasan Aksa Mahmud Asrul Hidayat, serta para profesor, dekan, dosen, dan keluarga besar Unibos.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan riwayat hidup Prof. Dr. Thamrin Abduh oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Herminawaty Abubakar, S.E., M.M. Dalam pembacaan tersebut tergambar perjalanan panjang penuh dedikasi seorang putra kelahiran Bone, 19 September 1964, yang tumbuh dari kesederhanaan di Kabupaten Wajo hingga meniti karier akademik di dunia pendidikan tinggi. Sejak menerima surat keputusan sebagai dosen Kopertis Wilayah IX pada 1 Maret 1993, Prof. Thamrin telah menorehkan berbagai capaian, di antaranya 54 artikel ilmiah, 17 buku, serta 11 hak cipta yang menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan ilmu dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Strategi Internasionalisasi dan Penguatan Ekspor UMKM di Era Revolusi 5.0: Dari Daya Saing Lokal Menuju Daya Saing Global,” Prof. Dr. Thamrin Abduh memaparkan pentingnya transformasi UMKM untuk beradaptasi dengan era digital agar mampu menembus pasar global. Ia menjelaskan bahwa kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional mencapai lebih dari 60 persen terhadap produk domestik bruto dan menyerap hampir 90 persen tenaga kerja, namun sumbangan terhadap ekspor masih di bawah 15 persen. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Jika kita mampu menjadikannya pelaku global yang inovatif, berakar pada budaya, dan berdaya saing di tengah revolusi industri 5.0, maka kita sedang menulis babak baru kemandirian ekonomi Indonesia,” ujar Prof. Thamrin dalam pidatonya.
Lebih lanjut, Prof. Thamrin menekankan pentingnya strategi human-centric export model yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia, inovasi teknologi digital, serta kolaborasi lintas sektor. Ia juga mencontohkan keberhasilan berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan yang mampu memperkuat ekspor melalui digitalisasi dan inkubasi kreatif. “Teknologi hanyalah sarana, kekuatan sesungguhnya ada pada manusia, para pengusaha kecil, kreator, dan inovator yang bekerja dengan semangat membangun bangsa,” ungkapnya.
Acara pengukuhan ini juga menjadi momentum penghargaan atas tiga dekade pengabdian Prof. Thamrin Abduh di dunia akademik, riset, dan pemberdayaan masyarakat. Melalui sambutannya, Ketua LLDIKTI Wilayah IX Dr. Andi Lukman, M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap Unibos yang terus menunjukkan produktivitas akademik. “Universitas Bosowa telah membuktikan diri sebagai salah satu perguruan tinggi swasta dengan perkembangan jumlah profesor yang luar biasa cepat di wilayah timur Indonesia,” ujarnya. Sementara itu, Rektor Unibos Prof. Dr. Ir. Batara Surya, ST., M.Si., menambahkan bahwa pengukuhan ini menjadi bukti nyata komitmen Unibos dalam mendorong peningkatan mutu dosen serta kontribusi keilmuan bagi bangsa.
Dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Thamrin Abduh, Universitas Bosowa kini menambah jumlah profesor aktif yang tersebar di berbagai bidang ilmu. Pencapaian ini semakin menegaskan posisi Unibos sebagai perguruan tinggi swasta unggulan di Kawasan Timur Indonesia, yang terus berkomitmen melahirkan akademisi berintegritas, inovatif, dan berdaya saing global.