Sebagai bentuk komitmen dalam mencetak generasi pemimpin masa depan yang tangguh dan progresif, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra (FIPS) Universitas Bosowa menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) Forum Mahasiswa Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, bertajuk “Beyond Limits: Menggali dan Mengembangkan Potensi Diri untuk Kepemimpinan Adaptif”. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 25 hingga 27 Juli 2025, bertempat di lounge Gedung 1 Universitas Bosowa.
Kegiatan ini menjadi sarana strategis bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh pentingnya kepemimpinan yang adaptif di tengah tantangan global yang dinamis. Sebanyak 12 peserta mengikuti serangkaian sesi pelatihan dan penguatan kapasitas diri, mulai dari pelatihan komunikasi, kerjasama tim, pengambilan keputusan, hingga simulasi kepemimpinan berbasis masalah.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Fadila Gracia menyampaikan bahwa LDKM merupakan bagian dari program tahunan yang dirancang untuk membentuk karakter serta memperkuat integritas dan daya saing mahasiswa. “Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta tidak hanya mampu menjadi pemimpin yang berani dan bertanggung jawab, tetapi juga adaptif terhadap perubahan serta aktif memberikan dampak positif di lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Forum ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Forum Mahasiswa Bahasa Mandarin yang diwakili oleh salah satu pengurus. Ia menegaskan bahwa LDKM bukan sekadar agenda rutin, melainkan momen penting dalam membentuk kekuatan mental, karakter, dan nilai-nilai kepemimpinan yang bijak dan kolaboratif di tengah komunitas akademik.
Ketua BEM FIPS, Ikhwanuddin Mas’ud, turut memberikan semangat kepada para peserta, menekankan pentingnya peran organisasi dalam membentuk mahasiswa yang melampaui batas potensi dirinya. “LDK ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini adalah awal perjalanan teman-teman menuju ruang pengembangan diri yang lebih luas, dari ruang kelas menuju ruang kontribusi,” tegasnya.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kaprodi Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, Sri Khaerani Rahman, S.S., MBA. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki posisi istimewa sebagai privileged learners yang harus mampu memanfaatkan kesempatan, menjaga komitmen, dan membangun empati dalam proses kepemimpinan. “Organisasi adalah miniatur kehidupan profesional. Dari sini kalian belajar bukan hanya bagaimana menjadi pintar, tetapi bagaimana menjadi manusia yang peduli, disiplin, dan tangguh,” ujarnya.
Pelaksanaan LDKM ini turut menunjukkan semangat kolaboratif antara dosen, mahasiswa, dan pengurus organisasi kemahasiswaan. Dengan sumber dana hasil penggalangan dari kegiatan bazar dan kontribusi peserta, kegiatan ini terlaksana secara mandiri, mencerminkan semangat inisiatif dan tanggung jawab sosial dari para mahasiswa.
Melalui LDKM ini, Universitas Bosowa kembali menegaskan perannya sebagai institusi yang tidak hanya menekankan keunggulan akademik, tetapi juga penguatan karakter, kepemimpinan, dan kemandirian mahasiswa dalam menghadapi masa depan yang kompleks dan penuh peluang.