Fakultas Psikologi Universitas Bosowa (Unibos) kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif dan progresif dalam pengembangan keilmuan psikologi global. Melalui agenda International Talk Series bertajuk “Clinical Psychology: Assessment in PTSD Class”, Fpsi Unibos menghadirkan narasumber dari University of Exeter, Inggris, pada Jumat (18/07/2025) di Menara Bosowa Lantai 7.
Sebagai salah satu kampus swasta terdepan di Kawasan Timur Indonesia, Unibos terus mengukuhkan eksistensinya dalam jejaring akademik internasional. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran pemateri dari University of Exeter—universitas riset bergengsi di Inggris yang dikenal memiliki pusat unggulan dalam bidang psikologi dan kesehatan mental.
Acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi Unibos, Patmawaty Taibe, S.Psi., MA., M.Sc, Ph.D., yang menekankan pentingnya forum internasional ini sebagai sarana memperluas wawasan mahasiswa terhadap isu-isu mutakhir seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dari perspektif global dan multidisipliner.
“Semoga melalui International Talk Series ini, mahasiswa Unibos tidak hanya mendapat pemahaman teoretis, tetapi juga insight mendalam dari pengalaman riset dan pendekatan internasional dalam mengelola trauma psikologis,” ujarnya.
Dipandu oleh dosen Fpsi Unibos, Sulastri Sudirman, acara ini menjadi istimewa karena mempertemukan secara langsung mahasiswa dengan pemateri dari salah satu institusi top dunia, yang pernah menjadi almamater tokoh ternama seperti J.K. Rowling. Dalam sesi presentasi, narasumber memaparkan potensi riset dan fasilitas di University of Exeter, termasuk kolaborasinya dengan NICE (National Institute for Health and Care Excellence) dalam pengembangan pendekatan klinis berbasis bukti.
Topik utama membahas penanganan PTSD melalui pendekatan klinis modern, termasuk penggunaan self-report tools, pengamatan fisiologis, hingga analisis perilaku menghindar. Pemateri juga menyoroti pentingnya integrasi social neuroscience dalam menjelaskan dinamika psikologis pada korban trauma masa kecil, terutama yang mengalami dispositional self-criticism.
Lebih lanjut, pemateri menekankan perlunya self-compassion dalam terapi PTSD, sebagai pendekatan yang tidak hanya efektif, tetapi juga menumbuhkan empati dan ketahanan psikologis jangka panjang. Perspektif ini relevan untuk memperkuat kemampuan mahasiswa sebagai calon psikolog profesional yang humanis dan berbasis keilmuan mutakhir.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga mempertegas peran Fakultas Psikologi Unibos sebagai pionir dalam menghadirkan narasi psikologi global ke ruang akademik lokal. Unibos membuktikan keseriusannya dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang visioner, kolaboratif, dan relevan dengan tantangan zaman.