Dua dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Bosowa (Unibos) kembali mengharumkan nama kampus di panggung internasional. Kali ini, Unibos tampil bersinar dalam ajang bergengsi The 23rd Asia TEFL International Conference yang diselenggarakan di Education University of Hong Kong, China, pada 10–13 Juli 2025.
AsiaTEFL 2025 merupakan forum tahunan yang mempertemukan para akademisi dan pengajar Bahasa Inggris dari seluruh dunia untuk berbagi hasil riset dan praktik terbaik di bidang pengajaran bahasa. Dari total 1.600 abstrak yang dikirimkan, hanya 648 yang dinyatakan lolos seleksi. Kegiatan ini diikuti oleh 1.200 presenter dan peserta dari 61 negara.
Indonesia, melalui Universitas Bosowa, berhasil meloloskan dua dosennya untuk tampil sebagai presenter. Mereka adalah Dr. A. Hamzah Fansury, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris, dan Dr. Hj. Restu January, S.Pd.I., M.Pd., salah satu dosen unggulan Unibos.
Dr. A. Hamzah Fansury mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Developing Infants English Vocabulary on the Sensory Motoric Stage through Digital Media”, sebuah studi inovatif yang menggabungkan perkembangan kognitif anak usia dini dengan pemanfaatan media digital dalam pembelajaran bahasa. Sementara itu, Dr. Hj. Restu January membawakan presentasi berjudul “The Applying ASSURE Model to Innovate ICT Course Delivery in College”, yang menyoroti pengembangan model pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam pendidikan tinggi.
Keterlibatan kedua dosen ini tidak hanya menjadi bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga sekaligus menegaskan komitmen Unibos dalam mewujudkan visi universitas yang berwawasan global.
“Tampil sebagai presenter di forum internasional bukan perkara mudah. Proses seleksinya ketat dan kita harus siap menyampaikan hasil riset di hadapan para akademisi dari berbagai negara,” ungkap Dr. A. Hamzah Fansury. Ia menambahkan, konferensi internasional seperti ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Unibos.
Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari pihak rektorat dan Yayasan Aksa Mahmud yang selalu mendorong dosen Unibos untuk aktif dalam berbagai forum akademik nasional maupun internasional.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Universitas Bosowa terus melangkah maju dalam mendorong internasionalisasi kampus dan memperkuat eksistensi Unibos sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu berbicara di kancah global.