Mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi Universitas Bosowa (Unibos) mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tim mahasiswa Unibos sukses meraih Juara 3 dalam Lomba Desain UI/UX DevForge 2025, sebuah ajang kompetisi bergengsi dalam National Hackathon & UI/UX Competition 2025 yang digelar oleh Universitas Ciputra Makassar.
Tim yang terdiri dari Syarifah Adyan Magfira, Muhammad Ilhamsyah Mokhram, dan diketuai oleh Safitri Nuraulia Gunawang ini mengusung prototype aplikasi bertajuk “Carbonice”, sebuah inovasi digital yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang jejak karbon.
Dalam wawancaranya, Ilham menjelaskan bahwa Carbonice dikembangkan sebagai platform pelacak aktivitas harian pengguna yang menghasilkan emisi karbon.
“Aplikasinya bisa merekam jejak karbon pengguna, memberikan artikel edukatif, dan menjadi ruang berbagi antar pengguna,” terang Ilham, Senin (23/06).
Sementara itu, Fira memaparkan bahwa nama Carbonize merupakan hasil penyempurnaan dari nama awal “Carbonly”. “Kami ingin menekankan bahwa aplikasi ini mengelola karbon dengan pendekatan yang positif, maka kami pilih nama ‘Carbonice’ dari kata ‘carbon’ dan ‘nice’,” ujarnya.
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur edukatif seperti tracker emisi karbon berdasarkan aktivitas, tantangan harian (daily tasks), papan peringkat pengguna berdasarkan experience, serta lencana (badges) sebagai penghargaan atas penyelesaian tugas tertentu.
Lebih lanjut, Safitri menceritakan bahwa partisipasi mereka bermula dari undangan terbuka yang dikirim Universitas Ciputra kepada prodi Teknologi Informasi Unibos.
“Awalnya cuma kami berdua, lalu kami ajak Ilham yang memang punya ketertarikan di UI/UX. Dari situlah terbentuk tim kami,” kenangnya.
Meski kompetisi berjalan ketat, kerja keras dan dedikasi tinggi mereka membuahkan hasil yang membanggakan. “Kami sering pulang malam, kurang tidur, tapi hasilnya sepadan. Rasanya lega dan sangat bersyukur,” tambahnya.
Di akhir wawancara, Safitri menyampaikan pesan inspiratif untuk mahasiswa lain agar tidak ragu mencoba dan berkarya, terlepas dari hasil akhir. “Yang penting percaya dulu dengan ide dan kemampuan diri. Juara itu bonus, tapi ilmu dan pengalaman dari lomba itu jauh lebih penting,” tuturnya