Mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Bosowa (Unibos), Siti Nuraniqah Amalia Arimbi berhasil menjadi salah satu partisipan dalam ARCH.ID Student Exhibition atau Student Design Competition (SDC). Karya arsitektur mahasiswa Unibos masuk dalam 20 karya terpilih yang akan dipamerkan di Architectural Exhibition and Conference Indonesia, sebuah ajang bergengsi di dunia arsitektur.
Student Exhibition ini secara khusus menampilkan karya-karya mahasiswa arsitektur dan diikuti dari berbagai universitas di Indonesia. Pada pengumuman 20 karya terbaik, mahasiswa Universitas Bosowa menjadi satu-satunya universitas luar Jawa-Bali yang lolos sebagai karya terpilih.
Adapun 20 karya ini terpilih berdasarkan hasil seleksi dari tim kurator yang menilai karya berdasarkan tema, inovasi, dan kualitas. Karya ini ditampilkan kepada publik dan professional yang akan dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, 8-11 Mei 2025 mendatang.
“Di seleksi awal, ada banyak yang ikut dari seluruh universitas di Indonesia. Tetapi yang lolos dari luar Jawa-bali itu karya saya dari Sulawesi, karena peserta yang lolos kebanyakan universitas di Jawa,” ujar Arimbi, Sabtu (3/5/2025).
Karya yang dibuat Arimbi ialah Stadion Barombong, karena kehadirannya sangat di harapkan masyarakat. Ia merencanakan kembali dan merevitalisasi stadion yang ada, karena merasa tidak perlu membangun stadion baru jika ada pembangunan yang belum tuntas seperti ini. Maka ia merasa akan lebih efisien secara biaya dan waktu dibanding membangun dari awal.
“Bisa juga dipadukan dengan teknologi sekarang, nilai plusnya tetap menjaga nilai historis yang melekat pada bangunan tersebut. Di sisi lain penerapan Arsitektur hijau diterapkan untuk menciptakan stadion yang ramah lingkungan, hemat energi, sehat bagi pengguna, serta berkelanjutan secara ekonomi dan sosial, karena sangat cocok dan dibutuhkan di lingkungan kita saat ini,” ujar mahasiswi Arsitektur itu.
Uniknya, Arimbi mengatakan ide ini awalnya berasal dari tugas perkuliahan studio perancangan arsitektur. Ia tak menyangka karyanya akan terpilih apalagi terpilih di event bergengsi seperti ini.
“Harapannya untuk semua teman-teman yang lagi berkuliah, utamanya di Unibos, tetap berkarya dan terus mencoba hal-hal baru dan dalami ilmunya. Karena kita tidak akan tahu kedepannya peluang apa yang akan jadi takdirnya kita. Apalagi kampus kita sangat mendukung kegiatan mahasiswanya, harusnya kita bersyukur dengan hal itu,” paparnya.
Ketua Program Studi Arsitektur Unibos, Lisa Amalia, S.T., M.T. mengatakan ajang ini memang mengundang kurang lebih 160 universitas di seluruh Indonesia. Ini membuktikan Prodi Arsitektur Unibos bisa bersaing diantara deretan universitas terbaik Indonesia.
“Kalau bisa semua mahasiswa arsitektur Unibos itu sering ikut ajang-ajang seperti ini. Apalagi satu bulan ke depan ini akan ada kompetisi internasional. Setidaknya minimal kita ikut berpartisipasi dan kita mengejar pengalaman dulu. Kami memang sangat mendukung mahasiswa untuk aktif berkompetisi,” pungkasnya.