Universitas Bosowa (Unibos) melaksanakan perekrutan dosen dan tenaga pendidik (tendik) yang berlangsung di Gedung II Unibos, Selasa (22/01/2025).
Hal ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan dalam lingkup Unibos, kenaikan jumlah mahasiswa baru yang signifikan dari tahun-ketahun, Unibos terpacu untuk memiliki tenaga pengajar dan tenaga kependidikan yang profesional dan berpengalaman di bidangnya agar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh mahasiswa.
Wakil Rektor III Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia & Organisasi, Prof. Dr. Seri Suriani, SE., M.Si mengatakan pemenuhan dosen dan tendik ini melihat kebutuhan Unibos untuk service excellent yang akan menjamin kualitas pendidikan.
“Saat ini Unibos sedang berkembang. Ada beberapa program studi yang buka, kemudian mahasiswa kami meningkat yang tadinya hanya 2700 sekarang sudah mencapai 5000 lebih mahasiswa baru. Maka setiap tahun kita membuat MPP di bidang SDM, kita melihat rasio untuk dosen begitu juga dengan tendik,” paparnya.
Di akhir kesempatan, Prof Seri berharap perekrutan ini dapat menghasilkan dosen dan tendik yang berkualitas. “Unibos menargetkan kemajuan di tingkat nasional maupun global. Saat ini kita berfokus pada wawasan internasional, baik dalam penelitian dan pengabdian bahkan kami juga telah memiliki mahasiswa internasional,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Kepala Divisi Human Resource & General Affair (HR-GA) Bosowa Education, Darmawan mengungkapkan rekrutmen ini menindaklanjuti pemenuhan kebutuhan karyawan, dosen, tendik untuk Unibos di tahun 2025. Sebanyak kurang lebih seratus orang akan direkrut untuk mengisi posisi di berbagai program studi.
“Salah satu prodi yang membutuhkan SDM adalah S3 Manajemen. Alhamdulillah kemarin saat acara pengukuhan guru besar di unibos itu diserahkan langsung SK pembukaan prodi s3 manajemen,” tuturnya.
Ia melanjutkan, tentu akan ada dosen dan tendik yang mengisi formasi di S3 Manajeman mulai dari Kepala Program Studi (KPS), dosen, hingga staf.
“Bahkan sebelum penyerahan SK, kami sudah mempersiapkan Man Power Planning (MPP) untuk tahun 2025,” tambah Darmawan.