Menanggapi implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membutuhkan panduan lebih konret terkait pelaksanaan program secara praktis, Universitas Bosowa (Unibos) berkolaborasi dengan LLDIKTI Wilayah IX memfasilitasi tim MBKM dari berbagai Perguruan Tinggi se-LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara dalam pelaksanaan Workshop Penyusunan Buku Panduan bagi masing-masing Universitas yang dilaksanakan di Ruang Rapat Senat Lt. 9, Sabtu (19/10/2024).
Workshop penulisan Buku Panduan MBKM ini mendiskusikan dan membagikan informasi penting bagi perwakilkan tim MBKM Perguruan Tinggi se-LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara yang hadir terkait pelaksanaan secara teknis maupun administrasi dan permasalahan yang kerap terjadi saat program MBKM akan dilaksanakan hingga berakhir untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Adapun pada kegiatan ini, Andi Muh. Aditya S, S.Psi., M.Psi., Psikolog. selaku tim MBKM Unibos turut hadir dan memberikan sambutan pada seluruh peserta workshop yang hadir. Ia menyampaikan pandangannya bahwa permasalahan dalam pelaksanaan program MBKM di beberapa kampus bukan hal yang dapat dipungkiri, sehingga dibutuhkan pelatihan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam pada tim MBKM kampus agar dapat membuat perbaikan dan penyempurnaan kebijakan untuk mengefektifkan pelaksanaan program MBKM hingga akhir.
“Tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaan MBKM ini masih terdapat beberapa hambatan dan tantangan sehingga dibutuhkan penyepurnaan dan perbaikan pada konsep teknis penilaian di tingkat universitas, fakultas, dan prodi yang membutuhkan satu standar yang sama untuk menghindari kesalahan atau masalah sejak awal pelaksanaan MBKM hingga akhir,” tuturnya.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut divalidasi oleh Dr. Misbahuddin, S.E., M.Si., selaku pemateri sekaligus Tim MBKM LLDIKTI Wilayah IX yang menyebutkan beberapa poin pelaksanaan MBKM yang masih membutuhkan perbaikan, mulai dari kebijakan rekognisi nilai hingga syarat administrative seperti pengisian log book bagi mahasiswa maupun dosen yang mengikuti program MBKM ini.
“Hingga saat ini memang benar masih ada beberapa poin yang sering menjadi masalah dalam pelaksanaan program MBKM ini diantaranya yaitu terkait konversi nilai, pemilihan mata kuliah di Siakad, proses pendanaan dengan mitra program MBKM, hingga pada permasalahan pengisian log book oleh mahasiswa dan dosen pendamping MBKM,” ujarnya.
Selanjutnya, workshop MBKM sebagai upaya dalam meminimalisir permasalahan pada program MBKM ini perlu dilaksanakan untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari Program MBKM, sebagaimana penjelasan Andi Muh. Aditya S, S.Psi., M.Psi., Psikolog. bahwa MBKM membawa dampak positif mulai dari membentuk atmostif kemahasiswaan yang produktif dan menjadi wadah kreativitas mahasiswa.
“Kegiatan MBKM di Unibos selama ini memiliki dampak positif yang kami benar-benar rasakan termasuk pada suasana atmosfir kemahasiswaan terutama dampak akselerasi dalam menambah keterampilan, pengetahuan, termasuk juga pengalaman kami di tingkat universitas dalam mengelola mahasiswa,” ungkapnya.
“Program ini merupakan program yang bisa membuat mahasiswa bisa lebih berkreasi. Sehingga, program ini perlu dipertahankan dan dimaksimalkan dalam pelaksanaannya,” tambahnya.
Terakhir, Andi Muh. Aditya S, S.Psi., M.Psi., Psikolog. mengungkapkan terima kasih dan apresiasinya pada tim MBKM LLDIKTI Wilayah IX yang telah mewadahi dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi di lingkup LLDIKTI Wilayah IX untuk mengetahui lebih jauh tentang program MBKM sebagai bekal dalam menyusun Buku Panduan Pelaksanaan di masing-masing kampus dalam setiap Bentuk Kegiatan Pembelajaran Program MBKM.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan bapak pemateri untuk memberikan arahan kepada kami dalam workshop program MKBM hari ini, karena kami baik di fakultas maupun di universitas masih butuh membutuhkan penyesuaian, sehingga diperlukan peraturan yang secara general terlebih dahulu kemudian akan di spesifikkan oleh masing-masing Prodi sebagai tonggak utama pelaksanaan program ini,” tutupnya.