Pertukaran pelajar kini semakin diminati oleh para mahasiswa. Hal ini juga turut dilakukan oleh Kasianto, salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (PERMATA) 2016 ke Universitas Hazairin Bengkulu, Kamis (20/10).
Unibos tidak semata-mata mengirimkan mahasiswa ke Universitas luar. Tetapi Universitas Hazairin (Unihaz) juga memberikan kesempatan salah seorang mahasiswanya untuk berkuliah di Unibos. Pertukaran mahasiswa ini dilakukan selama satu semester.
Meski tergolong singkat, program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti ini akan memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk lebih memperluas ilmu dalam bidang yang dipelajarinya. Pasalnya, program ini memang dimaksudkan untuk membangun komunikasi mahasiswa lintas perguruan tinggi dan lintas budaya agar lebih memperkuat ilmu dan pengalaman mahasiswa.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Dr. Abd. Haris Hamid selaku Wakil Rektor III bagian kemahasiswaan Unibos. Menurutnya, program ini akan membantu para mahasiswa untuk menghadapi tantangan masa depan yang luar biasa. “Dengan adanya pelaksanaan program ini bisa membantu mahasiswa untuk menghadapi keberagaman tantangan yang terjadi di masa yang akan datang. Salah satu yang dapat dilakukan agar lebih siap menghadapi hal tersebut itu dengan terciptanya jiwa nasionalisme dan hal ini tidak terlepas dari dukungan Perguruan Tinggi untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa lebih mampu membangun hubungan dalam negara yang pernuh dengan berbagai ragam suku, agama, budaya dan ras ini”, ungkap Dr. Abd. Haris Hamid.
Selain itu, Kasianto yang mewakili Unibos dalam program PERMATA ini juga mengungkapkan jika kegiatan ini memberikan manfaat yang besar. “Program ini memang memberikan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan mempertajam kemampuan diri bukan hanya dalam bidang akademik tapi juga bidang non akademik. Dengan program ini, kita dapat bertukar banyak hal dengan mahasiswa dari kampus lain yang ada di Indonesia”, tutur Kasianto.