Universitas Bosowa mengirim tim debatnya untuk mengikuti kompetisi Debat Konstitusi region timur di Universitas Mataram, Selasa (20/4).
Tim debat yang terdiri atas Asriandy, Sunardin dan Yustianto Tallulembang ini akan berkompetisi dengan 23 tim lainnya yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam lingkup Sulawesi, Maluku, Papua, dan sebagai daerah Jawa. Asriandy selaku ketua tim mengungkapkan bahwa terpilihnya mereka merupakan hasil dari rangkaian proses seleksi yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi sebagai institusi penyelenggara.
“Sebelumnya, kami telah mengirimkan makalah dengan tema Presidential Threshold dalam Menghadapi Pemilu Serentak tahun 2019,” ungkapnya. Berdasarkan makalah inilah, tim Mahkamah Konstitusi melakukan seleksi terhadap 172 tim dari region timur yang mengirimkan naskah makalah. Tim Universitas Bosowa masuk menjadi satu dari 24 tim yang akan berkompetisi di Universitas Mataram nantinya, pada tanggal 11-12 Mei. 24 tim ini kembali akan berkompetisi untuk disaring menjadi 8 tim untuk kembali berkompetisi di tingkat nasional, bertemu dengan tim yang telah lulus seleksi dari region barat dan region tengah. Tim Universitas Bosowa berangkat dengan didampingi oleh Ray Pratama Siadari SH MH selaku dosen Fakultas Hukum.
Kompetisi ini merupakan kompetisi rutin yang telah diagendakan oleh Fakultas Hukum Universitas Bosowa. Dekan Fakultas Hukum, Dr. Ruslan Renggong mengungkapkan bahwa dukungan penuh senantiasa diberikan untuk mahasiswa-mahasiwa yang memiliki kompetensi lebih untuk mengangkat nama universitas dalam bidang akademik. “Sebagai bentuk dukungan kami, seluruh dosen fakultas hukum yang ahli dalam bidang hukumnya masing-masing, juga terlibat dalam proses persiapan keberangkatan tim debat konstitusi ini,” ungkapnya.
Diakuinya, persiapan keberangkatan ini memakan waktu hingga berbulan-bulan. Menurutnya, sebagai wujud pengamalan tri dharma perguruan tinggi, segala komponen civitas akademika harus bahu membahu. Di Fakultas Hukum sendiri, peran organisasi kemahasiswaan sangat besar untuk untuk membibit kader-kader terbaik yang tidak hanya aktif dalam proses akademik namun juga menempa diri dengan berbagai aktifitas keorganisasian. “Kami sangat berharap dengan keaktifan organisasi kemahasiswaan hari ini bisa menjadi sarana utama untuk membibit kader-kader terbaik sehingga mahasiswa yang berangkat hari ini telah memiliki penerus,” tuturnya.
Keberangkatan tim debat ini dilepas langsung oleh Rektor Universitas Bosowa, Prof. Saleh Pallu. “Nama universitas ada di pundak kalian. Lakukan yang terbaik,” tutupnya. Dari Sulawesi Selatan sendiri, MK memilih Universitas Bosowa, Universitas Hasanuddin, Univeristas Muslim Indonesia dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Kabupaten Bone. (Humas Unibos)