Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Bosowa menggelar Pembekalan Praktek Lapang, Selasa (7/6).
Bertempat di Ruang Rapat Senat, pembukaan praktek lapang ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Univesitas Bosowa, Dekan Fakultas Ekonomi, dan seluruh Jajaran Civitas Akademika FE Unibos. Kegiatan yang akan digelar selama dua hari ini akan diisi dengan berbagai materi-materi yang berhubungan dengan kerja-kerja industri dan akan menjadi bekal bagi mahasiswa nantinya ketika berada di tempat praktik lapang masing-masing.
Ketua Program Studi Akuntansi FE Unibos menyampaikan bahwa praktik lapang yang telah kali kedua digelar oleh FE ini diikuti oleh 84 mahasiswa. “Mereka akan tersebar di 21 institusi, baik swasta maupun pemerintah,” ungkap Thanwain. Institusi swasta yang akan digunakanan sebagai tempat praktik lapang juga nantinya adalah unit bisnis Bosowa yang bergerak di berbagai bidang. Lebih lanjut ia berpesan kepada mahasiswanya untuk memperhatikan etika dan mengeluarkan skill-skill yang dimiliki untuk digunakan di tempat magang masing-masing.
Hal ini senada dengan yang diutarakan oleh Titim Wibawayati. Selaku HR Bosowa Foundation, ia berbagi pengalamannya selama berkecimpung dalam profesinya saat ini. Melalui materi Mengenal Dunia Kerja, ia menyampaikan bahwa pengetahuan, skill, dan sikap yang bagus menjadi modal utama yang harus dimiliki dan dibangun dalam dunia kerja. “Lingkungan kerja mempertemukan kita dengan karakter yang beragam, olehnya perlu mental dan kepribadian yang juga bagus untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja kita,”tegasnya.
Selain Titim Wibawayati, Dwi Yeni Lestari selaku Direktur Keuangan Bosowa Foundation juga akan hadi mengisi materi mengenai Perilaku Akuntan Dalam Organisasi. Selain pihak Bosowa Foundation, dosen-dosen dalam lingkup FE Unibos juga akan memberikan pembekalan mengenai Penyusunan Laporan Keuangan, Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Komputer, dan Penyusunan Laporan Hasil Praktik Lapang.
“Praktik Lapang merupakan tempat teori-teori di bangku kuliah dipertaruhkan,” tutur Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Bosowa Prof. Muhibuddin. Menurutnya, IPK yang tinggi harus ditopang dengan skill dan sikap yang juga gemilang agar bisa berbaur di dunia kerja.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa berbagai pembenahan mengenai kultur akademik juga telah dilakukan dan masih terus berlangsung. “Kebijakan kedepannya, pada semester 7 atau 8, mahasiswa sudah harus berfokus pada mata kuliah lapangan. Sehingga 144 sks yang menjadi persyaratan kelulusan bisa dituntaskan secepatnya,” ungkapnya saat membuka acara pembekalan ini secara resmi. (Humas Unibos)