Rangkaian kegiatan Makassar International Writer Festival (MIWF) kembali digelar di Universitas Bosowa, Jumat (20/5).
Bertempat di Auditorium Aksa Mahmud, kegiatan ini dimoderatori oleh Irmawati Puan Mawar dan menghadirkan Nirwan Ahmad Arsuka, Agus Mandoeng, Syafei, dan Muhammad Ridwan Alimuddin sebagai pembicara. Keempat pembicara ini adalah para penggiat literasi yang telah malang melintang.
Muhammad Ridwan Alimuddin misalnya, ia adalah Laki-laki yang berasal dari Sulawesi Barat yang telah berlayar dengan perahunya ke pulau-pulau kecil yang tersebar di perairan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. “Kendala terbesar di pulau-pulau kecil yang saya singgahi adalah beberapa guru membatasi akses ke hanya buku-buku tertentu saja,” ungkapnya. Dengan bermodal Perahu Pustaka, Ridwan Alimuddin memberikan wadah bagi masyarakat yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan untuk membuka wawasan dengan membaca ribuan koleksi buku yang dibawanya bersama relawan pustakawan.
Senada dengan gerakan ini, Syafei dari Papua, seorang relawan pustaka bergerak juga berbagi cerita tentang kegiatan literasi digelutinya di daerah pedalaman Papua. Dengan bermodalkan sepeda motor dengan dua tas besar yang melintang dari sisi kiri ke kanan layaknya tukang, buku-buku dibawa berkeliling ke daerah Papua Barat. “Sehari-hari saya adalah seorang guru. Setelah menunaikan tugas utama saya, saya menyebar virus pustaka bergerak ke kampung-kampung di daerah Papua Barat,” ungkapnya.
“Dari para penggiat literasi ini kita belajar tentang ketulusan dan keikhlasan dalam menabarkan virus literasi,” ungkap Nirwan Ahmad Arsuka, narasumber yang juga adalah Alumnus Teknik Nuklir UGM Yogyakarta. Menurutnya, ketulusan dan keikhlasan yang dimiliki para penggiat literasi adalah nilai hidup lebih yang dimiliki selain dengan bermodal buku untuk menebar virus literasi ke masyarakat-masyarakat disekitarnya. (Humas Unibos)