Dua mahasiswa Unibos yang tergabung dalam SAR Unibos, Nirwansyah dan Erwin Madau berangkat ke Toraja yang daerahnya beberapa waktu yang lalu terkena bencana alam. Keduanya berangkat pada sabtu malam dan baru kembali pada Selasa (8/3) kemarin.
Meski berangkat hanya berdua dari Makassar, namun setelah sampai di Toraja, keduanya bergabung dengan Tim Sar Unhas dan UNM. “Saat di lapangan, kami hanya benar-benar mengandalkan koordinasi satu sama lain. Berhubung medan yang baru pertama kali kami temui, dan ternyata cukup sulit untuk ditempuh, ” ungkap Nirwansyah.
Nirwan yang juga adalah Ketua SAR Unibos ini mengungkapkan bahwa keputusan mereka untuk turun membantu korban bencana tanah longsor di Tanah Toraja ini merupakan inisiatif mereka sendiri. “Kami belum mendapat arahan dari pemerintah, dalam hal ini BNPB ataupun BPBD Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Nirwan.
Namun diakui Nirwan bahwa untuk mengambil inisiatif membantu orang-orang yang terkena bencana, sebagai bagian dari SAR, mereka tidak harus menunggu perintah langsung dari pemerintah. “Sebagai bagian dari organisasi ini, kami meyakini, bahwa membantu orang yang terkena musibah juga menjadi tanggung jawab kami,” tegasnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, angkatan 2012 ini mengungkapkan bahwa selama di sana, ia dan tim membantu masyarakat korban tanah longsor yang terpaksa harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. Setelah terjadi bencana tanah longsor di Dusun Batu Eran, Desa Batu Limbong kecamatan Bangkelekila, Kabupaten Toraja Utara ini, terdapat 930 orang pengungsi, yang terdiri dari 160 KK.
Selain membantu di pengungsian, ketiga tim SAR ini juga membantu warga untuk mencari seorang korban yang masih hilang dan belum ditemukan hingga mereka memutuskan untuk kembali ke Makassar karena beberapa faktor di lapangan yang memaksa mereka untuk menarik diri sementara waktu. “hasil dari kegiatan yang kami lakukan untuk membantu masyarakat Toraja selama beberapa hari ini, akan kami tindak lanjuti untuk diteruskan ke BPBD Toraja Utara dan juga BPBD Provinsi,” ungkap Nirwan.
Hal ini dilakukan sebagai fakta yang ketiga tim sar ini temukan di lapangan, bahwa setelah bencana longsor terjadi, kondisi masyarakat sedang dalam keadaan yang sangat membutuhkan bantuan pemerintah. “Kami berharap, masyarakat yang menjadi korban bencana alam ini segera mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah setempat,” tutup Nirwan. (Humas Unibos)