Sebanyak 24 Mahasiswa In-Bound saksikan upacara rambu solo, kegiatan ini dalam rangka memperkenalkan budaya dan kearifan lokal toraja provinsi sulawesi selatan. Selain itu mahasiswa Inbound yang berasal dari 13 perguruan tinggi di Indonesia ini juga mengunjungi 6 tempat objek wisata di toraja seperti kuburan batu, batu megalitik, kuburan bayi, kuburan gantung, dan kuburan goa.
Dalam kegiatan ini turut didampingi dosen modul dosen nusantara Jainuddin Ranung, S.Pd., M.Pd., Tismi Dipalaya., S.Pd., M.Pd., dan Koordinator penanggung jawab PMM Unibos Muh. Aditya, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Serta Dekan Fakultas FKIP Unibos Dr. Asdar., S.Pd., M.Pd. yang sekaligus memandu Mahasiswa PMM-DN di toraja.
Jainuddin Ranung, S.Pd., M.Pd., selaku dosen modul nusantara menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya, dan adat yang ada di Sulawesi selatan terutama di Toraja.
“kunjungan ini kami lakukan agar bisa melihat keanekaragaman budaya di tana toraja, kami mendatangi enam destinasi wisata yang dipandu langsung oleh dekan FKIP Unibos. Dalam kunjungan kali ini kami mendatangi kuburan batu, batu megalitik, kuburan bayi, kuburan gantung, kuburan goa, dan acara adat rambu solo” tuturnya
“kami berharap dalam kunjungan ini mahasiswa dapat mempelajari dan menambah wawasan kebuayaan yang ada di sulsel terkhusus di toraja. Selanjutnya kami akan membawa mahasiswa Inbound ke destinasi berikutnya di Bulukumba. Sudah banyak destinasi yang kami kunjungi, dan kami rutin lakukan itu” pungkas Jainuddin.
Salah satu peserta inbound PMM-DN Nadya sabila pangestu dari Universitas Negeri Padang menjelaskan berkunjung ke tana toraja merupakan kebanggan dan kesempatan besar karena telah menyaksikan proses ritual rambu solo.
“Menapaki tanah Toraja merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya, terlebih lagi saya dan teman pmm lainnya bisa memperoleh kesempatan untuk menyaksikan secara langsung ritual rambu solo masyarakat toraja” ungkap mahasiswa semester 5 tersebut
“Ritual rambu solo ini sangat kami nantikan dan sangat jarang bisa disaksikan oleh para pendatang lain yang berkunjung ke tanah Toraja. Namun saya dan teman pmm lainnya dapat secara langsung menyaksikan upacara adat ini, baju adat yang digunakan, tarian adatnya kemudian nyanyian adat yang sangat meriah pada upacara ini” jelas Nadya
“Bagi saya ini merupakan suatu hal yang takkan pernah saya lupakan dan merupakan pengalaman yang bisa saya ceritakan nantinya di daerah saya. Saya berharap semoga kebudayaan ini akan terus dipertahankan “ pungkasnya