Sebanyak 24 mahasiswa Inbound dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) dari berbagai Universitas di Indonesia kunjungi benteng rotterdam dan Museum kota Makassar dalam rangka mengenalkan Budaya dan sejarah Sulawesi selatan.
Mahasiswa Inbound PMM DN yang bersal dari berbagai Universitas ini berada di Unibos Sejak 29 November lalu. Kunjungan yang dilakukakn ke tempat Cagar Budaya Kota Makassar ini turut didampingi oleh Dosen modul nusantara Jainuddin Ranung, S.Pd., M.Pd dan Tismi Dipalaya, S.Pd., M.Pd yang juga Merupakan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unibos.
Jainuddin Ranung, S.Pd., M.Pd menjelaskan “ kunjungan yang kami lakukan merupakan cara kami untuk mengenalkan kepada mahasiswa PMM DN tentang sejarah bagaimana perkembangan kota makassar dari tempo dulu hingga masa sekarang. Ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keberagaman budaya di sulsel serta untuk mengingat perjuagan jasa-jasa pahlawan saat perang melawan penjajah” jelasnya Dosen FKIP Unibos
“kami juga mengajak mahasiswa Unibos dalam kegiatan ini untuk mendampingi teman-teman mahasiswa PMM DN. Kami berharap dari kunjungan ini mahasiswa dari luar pulau Sulawesi mendapatkan informasi mengenai identitas dan sejarah kota Makassar serta budaya penduduk Makassar yang pluralistic. Selanjutnya kami juga akan melakukan kunjungan ke beberapa tempat destinasi cagar budaya untuk mempelajari budaya dan adat istiadat setempat” tutupnya
Selanjutnya Wakil Rektor III Unibos turut menuturkan “program PMM DN ini dilakukan dengan dua pendekatan pertama adalah proses akademik dan Alhamdulillah sudah dilakukan perkuliahan didalam kelas, tentunya dengan program yang mereka programkan kemudian yang kedua adalah modul Nusantara ini Nusantara ini kegiatannya di luar kampus yang rata-rata dilakukan dengan pendekatan baik objek wisata maupun objek-objek yang bersejarah yang hasil akhir dari kegiatan ini ini harus dalam bentuk jurnal atau modul jadi dibuatkan serangkaian perjalanan yang dia lihat yang dikunjungi itu dirangkum dalam sebuah foto makanya disebut modul Nusantara
“jadi kita bisanya di Sulawesi Selatan akan dibuatkan itu kemudian di kementerian akan di jadikan dirangkum menjadi satu, Alhamdulillah ini sudah berjalan dengan lancar kami tetap berkoordinasi dengan karena masing-masing di dua ini ada penanggung jawabnya jadi pengelolaan kuliahnya ada kemudian modul Nusantara nya juga ada dan ini berdasarkan hasil pantauan saya bawah ini sudah berjalan dengan baik” tuturnya.
“Secara keseluruhan anggap bahwa ini sudah berjalan dengan bahwa karena ini sangat baik sangat baik membuat program dalam rangka buktikan bahwa kita ini adalah bangsa yang multikultural multietnis ya di bawah naungan ya bhinneka tunggal Ika yang jadi kita berbeda-beda tetapi satu nah itulah kita melihat di mana letak perbedaan ini lewat program seperti ini ini sangat baik bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di daerah yang tidak pernah dia mendatangi Indonesia ternyata memang ada perbedaan kultur dan itu dia rasakan karena itu pesan kita pesan saya selaku pimpinan bahwa mudah-mudahan program ini bisa berjalan dan mahasiswa Inbound yang ada di Universitas Bosowa dapat menikmatinya dengan baik jadi paham betul tentang filosofi PMM DN ini” Pungkasnya.