Program Studi Hubungan International (HI) Universitas Bosowa (Unibos) gelar Global Migration Film Festival Secara Hybrid bekerjasama dengan International Organization for Migration (IOM) dilaksanakan di Aula Aksa Mahmud lt 9 Gedung II Unibos.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Unibos Ir. Baharuddin, M.Si., Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Arief Wicaksono, S.IP., M.A., Ketua program Studi HI Zulkhair Burhan, S.IP., M.A. turut menghadirkan 5 imigran dari beberapa negara seperti Mohammad Jawad (Afghanistan), Ali Reza Yawari (Afghanistan), Sabrin Yahya Hassan (Somalia), Ladan Shafiee (Iran), dan Shawfikul Islam (Rohingya, Myanmar).
Dalam kegiatan ini turut menghadirkan narasumber Mr. Son Ha Dinh Program Coordinator of Eastern Region – IOM Indonesia, dan M. Fahmi B. Fauzi, S.IP, M.Sc Dosen HI Unibos dan Ayu Kartika JT, S.IP., MA Dosen HI Unibos sebagai moderator. Agenda ini mengusung tema Global Migration Film Festival and International Seminar.
Zulkhair Burhan, S.IP., MA dalam sambutannya menuturkan “Seperti yang kita tahu bahwa imigrasi menjadi salah satu isu penting dalam hubungan internasional, sehingga acara hari ini sangat menarik untuk dijadikan media pembelajaran terkait masalah migrasi, apalagi media pembelajarannya melalui seminar dan pemutaran film” tuturnya
“Saya juga mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih terhadap pihak IOM yang menginisiasi program ini, sehingga mahasiswa Unibos dapat lebih paham dengan isu tersebut. Saya harap seminar hari ini bisa menjadi cara baru dalam belajar, dan menjadikan isu migrasi sebagai isu penting dalam kehidupan kita” pungkasnya
Selanjutnya Mr. Son Ha Dinh representatif dari pihak IOM mengatakan bahwa “Terima kasih kepada pihak Universitas Bosowa, karena ini merupakan bentuk kehormatan dan kepercayaan dengan mengundang kami bersama kawan-kawan pengungsi untuk menghadiri acara hari ini yang membicarakan arti menjadi seorang pengungsi, bagaimana pengungsi bisa hidup berdampingan dan harmonis di Indonesia” katanya
“organisasi IOM telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk menangani tantangan dan masalah terkait dengan masalah imigrasi, terutama masalah pengungsi. Selain itu, masalah pengungsi, IOM juga membantu Pemerintah Indonesia untuk menangani masalah Imigran Indonesia yang ada di luar negeri, seperti yang ingin kembali ke Tanah Air, selain itu juga IOM turut membantu masalah bencana lingkungan. Selama 70 tahun pengalaman kerja kami, kami telah bekerja di ruang lingkup kerja yang bervariasi. IOM bekerja dengan tujuan untuk memberi manfaat bagi pengungsi, migran, dan negara tuan rumah” Tambahnya.
Ayu Kartika JT, S.IP., MA juga mengungkapkan “Dari diskusi dan sharing dengan refugee kita bisa melihat perspektif dari sudut pandang mereka yang melakukan migrasi. Berpindah dari satu negara ke negara lain tanpa tahu apa yang akan terjadi besok bukanlah gal yang mudah sehingga sudah seharusnya kita menumbuhkan rasa empati dan solidaritas. Masalah refugee adalah concern bersama. Semoga sesi tadi bisa membantu kita untuk melihat persoalan ini dalam perspektif yang menyeluruh” ungkap Dosen HI Unibos tersebut.
Di akhir kegiatan ini turut memamerkan lukisan dari imigran.