Dosen Prodi Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Bosowa (Unibos) berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Ilmu Sosiologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Yang digelar secara virtual. 05/08/2021.
A. Ilham Samanlangi, ST.MT berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dengan pencapaian nilai IPK 3,96 dan predikat sangat memuaskan. Mendapatkan nilai A pada ujian promosi ini, Ilham Samanlangi diberi pujian dengan pemaparannya terkait Diskoneksitas Sosial Di Lingkar Tambang.
Penelitian yang kajiannya difokuskan pada Studi Kasus Industri Pertambangan di Kec. Bontocanai, Kabupaten Bone ini dipaparkan secara ringkas terkait beberapa point penting seperti Dampak lingkungan berupa krisis Ekologi, Tidak Menghormati kearifan lokal, Peran pemerintah tidak maksimal, Hilangnya mata pencaharian, Kecemburuan antar warga, Adanya dominasi tambang, Komunikasi tak egaliter dan perilaku berbasis rasio instrumental.
Menurut Dosen pertambangan Unibos ini ada sebuah solusi dalam penanganan konflik yang berbasis kearifan lokal dengan tiga komponen inti yakni cognitive uses, Normative Rightness (penghormatan norma yang diakui oleh warga lingkar tambang) dan Sincerity atau ketulusan hati untuk menyelesaikan konflik.
“Proses penambangan haruslah berbasis kearifan lokal, Proses pertambangan harus meminimalisir resiko dan Proses tindakan komunikatif ini seharusnya menciptakan kesepahaman serta kerjasama kolabarasi yang saling menguntungkan bagi perusahaan tambang dan masyarakat sekitarnya”, ungkap A. Ilham Samanlangi, ST.MT
Rektor Unibos sempat hadir dalam promosi doktor tersebut menuturkan harapannya dengan bertambahnya jumlah doktor Unibos. “Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi cadangan mineral sangat tinggi, oleh karena itu Industri pertambangan membutuhkan orang-orang ahli. Dengan bertambahnya Doktor Unibos Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dalam pengembangan kemajuan pendidikan bidang pertambangan khususnya di Universitas Bosowa. selamat kepada Dr. A. Ilham Samanlangi, ST.MT atas gelar barunya ”, pungkas Prof. Dr. Ir. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng.