Sebagai wujud pengembagan wawasan mahasiswa dan wujud salah satu pilar Universitas Bosowa (Unibos) yaitu membentuk mahasiswa berwawasan global, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unibos gelar Seminar Internasional. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Sidang 45 Unibos, Selasa (22/10/2019).
Kegiatan yang digelar dengan tajuk “The Issue of America Vs China Trade War” ini dihadiri 750 mahasiswa dan beberapa tenaga pengajar juga jajaran pimpinan Unibos. Termasuk Direktur Bosowa Crop Subhan Aksa, Rektor Unibos Prof. Saleh Pallu, M.Eng, para wakil rektor dan jajaran pimpinan Unibos lainnya.
Pada seminar internasional ini, FEB Unibos menghadirkan empat pemateri. Dua diantaranya termasuk pemateri luar negeri yaitu Dr. Rahayu Binti Tasnim (University Teknologi Malaysia) dan Prof. Masayuki Sakakibara, Ph.D (Ehime University, Japan) juga menghadirkan Prof. Marzuki DEA, Ph.D (Universitas Hasanuddin), Dr. A. Arifuddin Mane (Universitas Bosowa).
Dr. Rahayu Binti Tasnim menuturkan “perang ekonomi biasanya disebabkan kerena diawali dengan perang pikiran yang tidak ada ingin mengalah diantara kedua belah pihak. Sementara kita tahu bahwa ego membuat kita semakin jatuh dan tentunya menyebabkan bahaya kemudian. Sementara jika bisa bersatu meningkatkan perekonomian maka itu akan lebih baik”, tuturnya.
Selanjutnya hal tersebut diungkapkan Prof. Masayuki Sakakibara, Ph.D. “Salah satu penyebab tingkat kerusakan global yaitu akibat perang perdagangan China dan Amerika dan ini menjadi penyebab krisis yang sangat menghawatirkan yang kita hadapi saat ini. tetapi perekonomian di Indonesia semoga dapat lebih meningkat apa lagi dalam 5 tahun terakhir ini industri keuangan telah menggunakan sistem ESG (Environmental, Social dan Gorvernance)”, ungkapnya.
Prof. Marzuki DEA, Ph.D juga mengatakan “Perang antara China dan Amerika memiliki beberapa dampak dalam perekonomian termasuk untuk negara-negara ASEAN dan Indonesia dalam perang perdagangan. Ini memang cara reformasi China yang dilakukan untuk membuat amerika ambruk. Tetapi diluar dari pada itu, kita tidak boleh terpuruk dengan kondisi perekonomian saat ini. yang perlu kita lakukan adalah bagaimana Indonesia bisa melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan dari perang dagang ini”, katanya.
Sedangkan pemateri terakhir Dr. A. Arifuddin Mane yang juga merupakan Dekan FEB Unibos mengutarakan “akibat peperangan ini bukan hanya Indonesia yang mendapat kerugiannya tetapi juga negara lainnya seperti Malaysia, Singapura dan lain-lain. Salah satunya permasalahan yang ditimbulkan yaitu besarnya nilai impor Indonesia dibandingkan nilai ekspor. Tetapi ini bisa dilawan dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing SDM, SDA dan produk dari Indonesia”, pungkasnya.
Subhan Aksa mewakili Founder Bosowa mengungkapkan harapannya kepada mahasiswa Unibos dengan adanya kegiatan ini. “Mahasiswa memang harus mengikuti perkembangan dunia untuk tidak menjadi ketinggalan. Yang terpenting adalah mahasiswa harus belajar memahami kondisi perekonomina, menangkap peluang dan mengembangkan diri turut berperan dalam pembangunan ekonomi dunia dan terus berusaha hingga membuktikan apa yang telah saudara lakukan bagi Indonesia”, katanya.