Mendapatkan pengetahuan yang luas bukan sekedar didapatkan ketika berhadapan dengan dosen di kelas. Banyak tempat dan kesempatan untuk menambah wawasan. Salah satunya dengan kegiatan kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Bosowa (Unibos) Selasa, (04/12/2018).
Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Aksa Mahmud Unibos ini digelar dengan tema ‘Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab’. Kegiatan ini menghadirkan Rektor Universitas 45 Mataram, Dr. Ir. Evron Asrial, M.Si sebagai pemateri.
“Mudah-mudahan kehadiran bapak di tempat ini dapat memberikan berkah dalam mengembangkan Unibos dan Budidaya Perairan khususnya. Harapan saya, sua kita kali ini dapat berlanjut dengan MoU supaya baik Universitas Bosowa maupun Universitas 45 Mataram itu sendiri bisa lebih meningkatkan kualitas satu sama lain dengan adanya kerja sama tersebut”, kata Dr. Syarifuddin, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian saat memberikan sambutan.
Sekretaris Universitas, Dr. Ir. Hadijah, M.Si beserta jajaran Ketua Program Studi dan Dosen pun turut hadir. Termasuk 150 mahasiswa yang menjadi peserta kuliah tamu tersebut.
Dengan membawakan materi terkait ‘Strategi Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab (Kasus: Perikanan Kakap-Kerapu), Rektor Universitas 45 Mataram memberi beberapa tanggapan tentang hal tersebut.
“Kejadian-kejadian di perairan saat ini yaitu destruction seperti pengeboman dan lainnya sudah sangat semarak terjadi. Hal ini yang perlu dikaji kembali bagi mahasiswa perairan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dalam bidang pengawasan. Keterlibatan mahasiswa dan pemerintah harus berperan aktif dalam menjaga habitat laut. Sebab hingga saat ini biaya pengawasan untuk perairan masih rendah, ini yang perlu dibantu oleh peran akademisi dan pemerintahan untuk meningkatkan hal tersebut”, jelas Dr. Ir. Evron Asrial, M.Si saat memberikan materi.
“Berdasarkan hasil RAP Analysis pengelolaan periode 2016-2017, dimensi pengelolaan teknologi sudah bagus atau sudah berlanjut dengan alat yang ada sekarang. Sedangkan dimensi yang lain masih bermasalah. Sehingga para lulusan pertanian khususnya perikanan atau budidaya perairan agar kembali mengambil kesempatan dan turut dalam pengembangan pengelolaan teknologi budidaya perairan”, tambahnya.
—