Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) kini menggelar kuliah umum Akademik Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia bersama Fakultas Hukum Unibos di Ruang Senat Lantai 9 Gedung I Universitas Bosowa (Unibos), Kamis (22/03/2018).
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Koordinator KPJKB Upi Asmaradhana bersama Dekan Fakultas Hukum Unibos Dr. Ruslan Renggong merangkaikan kegiatan ini dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati kedua belah pihak.
Koordinator KPJKB yang juga alumni Unibos ini menuturkan pentingnya penanaman nilai HAM dalam diri mahasiswa sejak dini. “Sekolah dan pembelajaran tentang HAM itu penting karena memang saat ini persoalan HAM semakin kurang dilirik masyarakat. masyarakat lebih cenderung menekuni hal terkait politik. Dan persoalan HAM semakin kurang nilai sakrealnya lagi di masyarakat. ini dilihat dari banyaknya tindak pelanggaran HAM yang bahkan dianggap sudah lumrah terjadi. Sehinga harus sejak dini dimulai kembali dalam diri mahasiswa untuk dibangun kekuatan sehingga mereka dapat menjadi agent penerus untuk penguatan HAM”, kata Upi Asmaradhana.
MoU yang pertama kali dilakukan KPJKB untuk menjadikan mahasiswa sebagai agent penegakan HAM ini juga dirangkaian pemaparan materi terkait HAM oleh Direktur Amnesty International, Usman Hamid.
Menurutnya, pandangan tentang HAM memang akan selalu dilihat dari dua sisi berbeda, baik dari pandangan masyarakat awam dan juga dari sisi hukum.
“HAM dari masyarakat awam akan dilihat sebagai keterbukaan ide-ide, pikiran, kebabasan kreatifitas, dan tentang kehidupan manusia yang sempurna dalam berilmu, berkarya, beriman, tidak hidup dalam kekerasan, kekurangan dan hal yang bersifat ketidakadilan. Sebab setiap manusia”, ungkap Usman Hamid.
“Namun dari sisi hukum, hak asasi manusia diatur dalam sistem kemasyarakatan dimana manusiapun hidup dalam perbudakan. Manusia hadir dalam kehidupan berselimut sistem politik yang kadangpun terdiskriminasi. Sehingga disini peran HAM penting dalam memyatukan keragaman yang berlaku bagi setiap manusia. Sehingga esensi HAM tidak hanya tentang harapan namun sebagai perjuangan”,tambahnya.