Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fisipol, Unibos menggelar seminar dengan tema Creative Economy: Widening Local Development Pathways. Bertempat di Auditorium Aksa Mahmud, Rabu (10/6).
Sejalan dengan visi misi Universitas untuk menumbuh kembangkan jiwa-jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswanya,Wakil Dekan I Fisipol Andi Burchanuddin, S.Sos., M.Si mengungkapkan dukungan penuhnya terhadap kegiatan ini saat membuka acara.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar ekonomi kreatif ini adalah A. Tenri Lengka SH. M.Si (Wakil Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif Makassar), Zulkhair Burhan S.Ip M.Si (Akademisi Unibos), Zulhair S.Ip M.A (Peneliti di Komunitas Tanah Indie). Masing-masing pemateri memaparkan lebih jauh tentang konsep ekonomi kreatif, dan mengapa sistem ekonomi kreatif menjadi sector yang paling mumpuni untuk bisa diterapkan hari ini.
“Kita harus memahami bahwa ide bukan hanya milik para pengusaha,atau siapapun yang telah mapan hari ini. Tapi ide adalah milik semua. Mahasiswa tidak terkecuali,” ungkap A. Tenri Lengka SH. M.Si saat menyampaikan materinya.
Lebih lanjut Tenri Lengka mengungkapkan berbagai hal yang menunjang perkembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah. Seperti, komitmen pimpinan daerah, kawasan yang mumpuni, infrastruktur, keberadaan dan aktivitas komunitas kreatif, keberadaan lembaga pendidikan formal yang menunjang industri kreatif, dll.
Di samping Ekonomi Konvensional, Ekonomi Kontemporer seperti Ekonomi Kreatif patut diperhitungkan. Ekonomi Kontemporer bersifat lebih terbuka kolektif, tidak selalu, produksi masif, dan beragam. Seperti yang diungkapkan pemateri ketiga, Zulhair.
“Dasar dari ekonomi kreatif adalah nilai-nilai yang kreatif. Nilai-nilai yang kreatif dapat dihidupkan dalam banyak sektor. Seperti, Arsitektur, design, video, kerajinan, mode, musik, penerbitan, permainan interaktif, periklanan, penelitian dan pengembangan, seni rupa, seni pertunjukan, teknologi informasi, dll,” tutupnya. (Humas Unibos)