Dalam rangka peresmian penyambutan dan pengukuhan mahasiswa baru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos) gelar Inaugurasi 2017 yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Makassar, Minggu malam (19/11).
Kegiatan yang sepenuhnya dipentaskan oleh mahasiswa baru FKIP 2017 ini menampilkan beragam kreativitas mulai dari karya sastra, budaya hingga menciptakan suatu kesenian yang baru.
Dengan mengangkat tema PARADIGMA, Inaugurasi yang dihadiri 300 peserta ini juga diikuti tidak hanya dari kalangan mahasiswa tetapi juga kalangan dosen dan Dekan FKIP yang turut membuka acara tersebut.
Dengan maksud memberikan hasil karya juga menampakkan keberadaan mahasiswa baru FKIP 2017, para talent ini dengan luwes mempersembahkan hasil karyanya. Termasuk teater dengan mengangkat topik lika liku kehidupan mahasiswa, penampilan tari daerah seperti tari kipas, tari payung, tari paduppa, penampilan tari kreasi yang dikemas kedalam modern dance, penampilan musikalisasi puisi hingga penampilan sebuah karya baru khusus persembahan maba FKIP Unibos 2017. Karya baru tersebut bergerak dibidang musik dimana maba FKIP Unibos menciptakan musik dengan suara seperti perkusi yang dimainkan melalui pulpen, sehingga penampilan karya ini disebut sebagai pulpen perkusi.
Hal ini membuat terkesima Dekan FKIP Unibos. Menurutnya dalam pementasa karya seni dan sastra pada malam inaugurasi ini sangat menunjukan berbagai macam minat dan bakat mahasiswa yang bergerak dalam bidang kesusastraan.
“Kita tidak hanya melihat dari kreativitas yang mereka tampilkan. Tetapi lebih dari itu, malam ini kami melihat bagaimana mahasiswa berani membuat sesuatu inovasi baru dalam bidang sastra dan seni yang membuat para audience juga ikut terkesima. Sehingga kedepannya dari pihak fakultas akan memberikan wadah bagi pengembangan minat bakat mereka seperti pembentukan komunitas khusus sastra dan seni di FKIP Unibos untuk terus melanjutkan kreativitas yang mereka dapat lakukan”, tutur Dr. Mas’ud Muhammadiyah.
Dekan FKIP yang juga menjadi Dekan Fakultas Sastra tersebut menambahkan “jika seni dan sastra memang disatu sisi memiliki hal yang berbeda. Dimana seni bersifat pertunjukan sedangkan sastra bersifat literasi. Tetapi kedua hal tersebut dapat dibaurkan dan dipermak menjadi sebuah kreasi yang menarik. Dan disinilah mahasiswa ditantang untuk membuat suatu penampilan dari kedua hal tersebut yang disatukan”, tambahnya.