Dalam rangka meningkatkan pengetahuan juga pemahaman mahasiswa terkait bahasa dan sastra, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos) Gelar Workshop Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Balai Sidang 45 Universitas Bosowa, Selasa (14/11).
Kegiatan yang diusung dengan tema Literasi Sastra dalam Bingkai Tinta Bulu Ayam ini menghadirkan Prof. Dr. Muh. Rapi Tang, M.Si selaku pemateri yang membawakan pembahasan terkait proses mahasiswa dalam pemahaman dunia kesusastraan.
Salah satu Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut mengisi acara juga didampingi oleh Dekan FKIP Unibos, Dr. Mas’us Muhammadiyah dan WD III Unibos, M. Ridwan, S.Pd.,M.Pd.
Dekan FKIP Unibos dalam kesempatan ini turut mengungkapkan keinginannya agar mahasiswa FKIP Unibos dapat lebih memahami perbedaan bahasa dan sastra sebelum terjun menjadi pengajar profesional dikemudian hari.
“Sastra memang saat ini kurang banyak diajarkan di sekolah-sekolah, yang diajarkan hanya bahasa. Sedangkan kita juga perlu memahami proses penggunaan dan makna bahasa dalam sebuah karya sastra. Sebab dari karya sastra itulah lahir syair-syair bahasa yang terbingkai dengan penuh estetika dan makna tersirat. Inilah maksud workshop literas bahasa dan sastra dilakukan untuk diperuntukan kembali mengajak mahasiswa memiliki minat dan pengembangan kemampuan dalam memahami literasi sastra yang saat ini semakin berkurang. Kami kembali ingin menyadarkan mahasiswa untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang sastra, seterusnya agar dapat dipahami juga diaplikasikan saat menjadi tenaga pengajar nanti”, ungkap Dr. Mas’ud Muhmmadiyah.
Sedangkan dalam pemaparan materinya, Prof. Dr. Muh. Rapi Tang, M.Si ini lebih menekankan bagaimana hakikatnya karya sastra tersebut. “Sastra itu bahasa yang membutuhkan kreativitas lebih dalam proses penulisannya. Kreativitas ini dapat hadir jika pengarang ataupun penulis mampu membaurkan antara pengalaman pribadi secara langsung tentang sesuatu yang telah terjadi dengan imajinasi pikiran penulisnya. Sehingga dari hal ini mampu memunculkan karya yang lebih artistik dan mampu diterima khalayak untuk menjadi bahasa yang lebih menghibur juga menjadi karya yang orisinalitasnnya masih terjaga”, ungkapnya sebagai pemateri workshop.
“sastra itu bukan tipuan bahasa. Tetapi sastra adalah bahasa yang dikemas dengan lebih menarik. Tetapi sastra yang dituangkan dari imajinasi pengarang juga hanya akan mampu dipahami dari mereka yang mengerti hakikatnya karya sastra itu sendiri”, tambahnya.
Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa FKIP Unibos ini dibuka dengan aksi menarik dari para Mahasiswa Baru FKIP Unibos yang menampilkan puisi Hompimpa dan puisi Sepi Saupi karya Sutardji Calzoum Bachri. Disela kegiatan ini juga turut dirangkaian dengan penandatanganan MoU antara FKIP Unibos dan Cambridge English School Makassar.