Memperluas wawasan dan pengetahuan terkait ketekniksipilan khususnya pembangunan berbasis green construction, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bosowa (Unibos) gelar seminar nasional di Balai Sidang 45 Unibos, Senin (04/12).
Kegiatan yang diusung dengan tema Teknologi Green Construction Untuk Indonesia Lebih Maju ini dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Bosowa dan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Penandatanganan kesepakatan kerjasama ini dilakukan langsung oleh Rektor Unibos dan Rektor UMRI sebelum pelaksanaan seminar tersebut dilakukan. MoU ini dilakukan dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian.
Rektor Unibos dan Rektor UMRI berharap semoga kerjasama ini dapat memberika dukungan lebih dalam pengembangan publikasi hasil penelitian dan pengabdian perguruan tinggi khususnya dalam publikasi jurnal.
Selanjutnya usai penandatanganan MoU, Rektor UMRI Dr. Ir. Mubarak,M.Si pun menjadi salah satu pemateri seminar nasional Prodi Teknik Sipil Unibos bersama dua pemateri lainnya.
Dengan mengangkat topik Green Construstion, Rektor UMRI menuturkan jika pembangunan green construction ini dapat dipusatkan melalui perhatian terhadap pembangunan daerah pesisir yang memiliki potensi lebih terhadap pengolahan sumber daya alam dan jasa lingkungan yang tinggi.
“Daerah pesisir memang memiliki peran penting dalam pembangunan karena daerah ini yang memiliki pengaruh terhadap perubahan arus siklus perairan. Saat ini kita memang membutuhkan pengembangan pembangunan dengan teknologi. Selain itu green konstruksi juga merupakan pembangunan dari hati. Karena lingkungan hanya bisa dikelolah oleh hati. Kita harus berpikir bahwa setelah kita matipun akan tetap ada orang hidup dan kita harus memikirkan hidup mereka, jangan sampai kelalaian kita orang lain justru menanggung kesalahan kita”, kata Dr. Ir. Mubarak,M.Si.
Dalam seminar yang turut menghadirkan Ir. Darhamsyah, M.Si selaku Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini juga memberikan sarannya kepada mahasiswa untuk memanfaatkan Eko Office dalam pembangunan. Dan ini dapat diterapkan dalam kampus juga perkantoran.
“salah satu bagian awal dalam penerapan eko office ini bisa dilakukan dengan pemanenan air hujan pada musim hujan seperti sekarang ini. pemanenan ini dapat disebut sebagai Rainwater Harvesting dengan cara menampung, mengalirkan dan memanfaatkan sisa air hujan untuk kembali meresap ke tanah guna membantu dalam membangun lingkungan tanpa kekeringan. Karena kita tahu sekarang ini, pola curah hujan khususnya daerah Sulawesi Selatan pun mengalami penurunan. Dari situlah kita dapat belajar bagaimana membudayakan pembangunan yang berbasis lingkungan”, kata Ir. Darhamsyah, M.Si.
Selain itu Dr. Ir. Nurlita Pertiwi,MT sebagai salah satu pemateri seminar ini memberitahukan jika green construction selanjutnya lebih efesien dilakukan dengan penggunaan gradasi agregat yang dapat digunakan sebagai pengganti semen dalam pembangunan. Sebab penggunaan semen dapat memicu penyebaran polusi yang berpengaruh untuk lingkungan. Kata Ketua Prodi S2 dan S3 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Promgram Pascasarjana UNM.
Seminar yang menarik perhatian mahasiswa dengan mengajukan berbagai macam pertanyaan terkait bidang ketekniksipilan ini dihadiri 300 mahasiswa tidak hanya dari Prodi Teknik Sipil Unibos tetapi juga dari berbagai Prodi lainnya yang terkait bidang ilmu tersebut.