Program Studi Teknik Sipil Universitas Bosowa (Unibos) bersama Forum Studi Transportasi Perguruan Tinggi kini menggelar workshop pengenalan vissim untuk simulasi lalu lintas, Jumat (03/11).
Workshop yang digelar di Auditorium Aksa Mahmud Lantai 9 Gedung II Unibos ini diikuti tidak hanya mahasiswa lingkup Unibos tetapi juga dari beberapa perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Fajar, Universitas Muslim Indonesia, UKI Paulus, Universitas Negeri Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang dan juga diikuti beberapa konsultan yang terkait dalam bidangnya.
Kegiatan yang rutin dilakukan sekali setahun ini untuk pertama kalinya digelar di Universitas Bosowa. Dengan menghadirkan Sigit Wahyu Prasetya, MT dan Hita Mahardika, M.Sc, kegiatan ini dilangsungkan tidak hanya pemaparan materi tetapi juga instalasi software yang akan digunakan dan dilanjutkan dengan praktik simulasi tersebut.
Menurut pemateri sapaan Sigit yang menjelaskan terkait transportasi modeling menuturkan jika memang saat ini dibutuhkan planning untuk keteraturan lalu lintas. Sehingga planning tersebut dapat mendorong pergerakan lalu lintas sesuai dengan jalurnya.
“Saat ini telah dirancang beberapa model transportasi yang modern. Tetapi sekarang masih digunakan yang konvensional dan modeling ini menggunakan empat step. Termasuk Trick Generation, Trick Distribution, Mode Choice dan Ryte Choice. Sehingga dari planning ini akan menghindarkan masyarakat dari beberapa permasalahan lalu lintas seperti kemacetan”, kata Sigit Wahyu Prasetya, MT.
Hal tersebut juga diungkapkan Hita Mahardika, M.Sc, dalam pemaparannya. “Vissim sebagai alat simulasi traffic memang dibutuhkan saat ini untuk melihat kondisi lalu lintas secara lebih akurat. Selama ini kebanyakan digunakan dengan menggunakan sistem penginputan data di software excel tetapi belum cukup memenuhi kebutuhan karena belum membawa kita pada interaksi lalu lintas yang lebih nyata”, katanya.
“sehingga jika sistem simulasi ini dapat digunakan maka kita bisa melihat secara real kondisi di jalanan. Dan kemacetan yang disebabkan karena kapasistas penuh atau hambatan simpang pun itu dapat dilihat dengan jelas. Beberapa permasalahan yang kita hadapi dalam berlalu lintas saat ini pun dapat di skenariokan jalan keluarnya melalui software vissim. Sehingga jalan keluar yang dibentuk pun lebih efesien tanpa mengeluarkan material yang besar. Contohnya untuk menghindari macet tidak perlu pembangunan tambahan tetapi hanya dibutuhkan pengaturan lampu lalu lintas”, tambahnya.
Selanjutnya, Ketua Program Studi Teknik Sipil Unibos berharap kegiatan ini memberikan sumbangsi pengetahuan yang lebih besar kepada mahasiswa untuk diteruskan diaplikasikan di masyarakat. “memang selama ini banyak permasalahan yang terjadi terkait lalu lintas. Oleh sebab itu, simulasi ini diperuntukan untuk memberi gambaran bagaimana seorang yang bergerak dibidangnya memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang terjadi. Juga memang sebagai seorang engineer harus mampu membandingkan tools yang lebih efektif”, tutur Savitri Prasandi,ST.,MT.