Sebanyak 592 mahasiswa Unibos telah selesai melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Selasa (19/5). Mahasiwa telah diberangkatkan sejak 19 Maret lalu dan disebar ke delapan kabupaten/kota. Yakni, Kabupaten Selayar, Bulukumba, Takalar, Pangkep, Barru, Pinrang, dan Makassar. Serta, satu lokasi KKN sebagai bentuk kerjasama antara Universitas Bosowa (Unibos) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Hasanuddin Remmang SE,. M.Si selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat mengungkapkan bahwa bidang program kerja yang diusung pada KKN kali ini diprioritaskan pada pendampingan UKM berbasis bahan baku lokal. Sedangkan program tambahan yang dilakukan adalah pembinaan generasi muda dalam bakat seni dan olahraga.
“Kedepannya, program kerjasama dalam program KKN akan terus dikembangkan sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU bersama UGM. Termasuk pengembangan program KKN yang menempatkan mahasiswa di wilayah-wilayah terdepan Indonesia,” tambah Hasanuddin.
Selain menyasar masyarakat, KKN Kewirausahaan (KKN-KWU) Angkatan IX Unibos memberikan ruang bagi mahasiswa untuk terjun langsung, mengambil peran di tengah masyarakat, mencari masalah dan member solusi. Mahasiswa KKN-KWU di Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar misalnya.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh mahasiswa di daerah ini. Seperti pembuatan peta, pembuatan maket, Jumat dan Minggu bersih, mengajar di SD 78 Balang dan SMPN 3 Galesong Selatan, festival desa, les privat Bahasa Inggris, exprential learning, kesenian tari, penghijauan, dan pembuatan Tugu Songkok Guru Desa Bontokassi, serta pelatihan kerajinan serat lontar.
Pelatihan kerajinan serat lontar selain menambah kemahiran para pengrajin dalam menganyam, para mahasiswa juga menebar semangat kepada mereka yang masih berusia muda untuk turut melestarikan kemampuan menganyam. “Apalagi dengan perkembangan kota yang semakin meningkat, banyak usia muda yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan dibandingkan tetap tinggal dan bekerja sebagai penganyam. Maka dengan kegiatan pelatihan ini semoga memotivasi para masyarakat Bontokassi untuk tetap melestarikan produk lokal kerajinan serat lontar.” Kata Andi Rahman selaku instruktur pelatih kerajinan.
Selain itu, mahasiswa KKN juga membuat Tugu Songkok Guru. Tugu songkok guru ini hadir sebagai Icon Bontokassi sebagai daerah pengrajin songkok guru yang ada di Sulawesi Selatan. Bertempat di Lapangan Olahraga H. Inche Bossa Dg. Toto Desa Bontokassi, peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Prof. Saleh Pallu selaku Rektor Unibos 45 Makassar, 25 April lalu. (Man)