Universitas Bosowa (Unbos) rutin mendatangkan tokoh-tokoh besar di tengah-tengah mahasiswa dan dosennya. Senin (1/6), giliran Prof. Muhammad Nuh, selaku menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 hadir bersilaturahmi. Lewat kuliah umum, prof. Nuh hadir di Bilai Sidang 45 Unibos.
Kehadiran Prof. Nuh merupakan salah satu satu upaya yang dilakuan untu mengubah paradigma mahasiswa Unibos untuk lebih berfikir terbuka terbuka untuk menghadapi dunia global. Menurut Dr. Sutrisno Muslimin selaku Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Aksa Mahmud, visi besar Unibos adalah melahirkan tokoh-tokoh besar dari kampus ini. Sutrisno mengungkapkan bahwa Kampus harus bisa berkontribusi besar buat masyarakat. “Ini adalah pekerjaan rumah besar untuk Unibos, untuk menjadi bermanfaat, khususnya bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia,” ungakpnya.
Dalam kedatangannya, Prof. Nuh memberikan kuliah umum mengenai peran pendidikan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir tahun 2015 ini. Prof. Nuh mengungkapkan bahwa generasi muda harus memupuk modal percaya diri bahwa kita adalah orang indonesia untuk tampil di hadapan dunia.
“Karakteristik generasi berdaya saing adalah memiliki kompetensi, skill, pengetahuan , cinta dan bangga menjadi Indonesia dan betul-betul mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi budaya. Selain itu, Optimisme, realitas, dan belajar dari masa lalu juga tidak boleh dilupakan,” tutupnya. (Humas-Unibos)