Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bosowa menggelar Coaching Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Kamis, 6 November 2025, di Ruang Rapat Senat, Lantai 9 Gedung I Unibos. Kegiatan ini dihadiri dosen dari berbagai fakultas sebagai langkah nyata memperkuat mutu tridarma perguruan tinggi, terutama pada peningkatan kualitas riset dan pengabdian yang berdaya saing nasional hingga internasional.
Direktur LPPM Unibos, Dr. Ir. Syahrul Syariman, M.Si., menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam akselerasi produktivitas akademik dosen. “Coaching ini bukan hanya sosialisasi teknis, tetapi investasi intelektual. Kami ingin dosen Unibos semakin siap bersaing dalam hibah nasional, menghasilkan publikasi bereputasi, dan pengabdian yang berdampak,” ujarnya. Ia juga memaparkan peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir, dengan capaian tahun 2025 yaitu 28 judul penelitian dengan pendanaan hampir Rp3 miliar dan 20 judul PKM senilai sekitar Rp1,2 miliar.
Wakil Rektor II Universitas Bosowa, Prof. Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P., dalam sambutannya menyampaikan bahwa riset dan pengabdian bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi jati diri perguruan tinggi. “Tanpa riset, tidak ada inovasi. Tanpa inovasi, tidak akan lahir kemajuan. Di tangan para dosen, masa depan universitas ini bergerak,” tuturnya. Ia juga mengajak para peneliti muda untuk berani merancang penelitian yang relevan dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Prof. Dr. Ir. A. Muhibuddin MP. untuk sesi pengabdian dan Rektor Unibos, Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si., yang membawakan materi strategi penyusunan proposal penelitian. Dalam pemaparannya, Prof. Batara menekankan pentingnya arah riset institusi. “Proposal yang kuat lahir dari roadmap yang jelas. Penelitian harus berpijak pada masalah masyarakat, tetapi tetap visioner mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Universitas Bosowa menegaskan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya mengedepankan pendidikan, tetapi juga riset dan pengabdian berbasis solusi. LPPM berharap coaching ini melahirkan proposal-proposal berkualitas tinggi dan karya ilmiah yang dapat bersaing di level nasional maupun internasional. “Ini langkah awal, bukan akhir. Kita ingin Unibos dikenal bukan hanya karena namanya, tetapi karena kontribusinya,” tutup Dr. Syahrul.