Momentum bersejarah bagi Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa berlangsung pada Kamis, 20 November 2025 di Gedung Balai Sidang Unibos melalui pelaksanaan Yudisium dan Pengambilan Sumpah Dokter. Kegiatan ini menandai lahirnya para dokter baru yang siap memasuki dunia profesi dengan penuh dedikasi setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan kedokteran yang menuntut ketekunan dan ketangguhan.
Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran pimpinan universitas, Ikatan Dokter Indonesia, sivitas akademika, serta keluarga lulusan. Dalam suasana haru, orang tua dari lulusan terbaik, dr. Angelina Rana, S.Ked, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas perjalanan panjang yang telah dilalui para dokter muda. “Saya mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan penyertaan-Nya anak-anak kita dapat berada di titik ini,” ujarnya. Ia juga berterima kasih kepada seluruh pimpinan dan dosen FK Unibos yang telah memberikan bimbingan dan ruang belajar terbaik bagi mahasiswa. “Jika selama berproses ada kesalahan dari anak-anak kami, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Dan bagi orang tua lain yang ingin menitipkan anaknya di FK Unibos, saya sangat menyarankan karena di sinilah mereka dididik dengan baik,” tambahnya.
Plt. Ketua IDI Cabang Makassar, dr. Muhammad Ihsan Kitta, S.P.OT(K), turut memberikan pesan mendalam kepada para dokter baru. Ia menegaskan bahwa perjalanan profesi dokter tidak berhenti pada kelulusan, melainkan justru baru dimulai. “Perjuangan enam tahun ini adalah pintu awal. Di sinilah kalian memasuki tungku sebenarnya dari profesi kedokteran,” katanya. Ia juga mengingatkan pentingnya memegang teguh sumpah dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia sebagai rambu-rambu profesional. “Kami di IDI bertugas membina dan mengawasi agar kompetensi dan etik tetap terjaga. Buku etik itu tebal, tapi itu kompas hidup seorang dokter,” tegasnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Unibos, Dr. dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And., memberikan amanat yang sangat menginspirasi. Ia mengapresiasi ketekunan para lulusan dan menegaskan bahwa kesiapan menghadapi dunia kedokteran modern membutuhkan pembelajaran sepanjang hayat. “Profesi dokter menuntut kecakapan ilmiah, ketangguhan moral, dan empati mendalam. Kalian akan berhadapan dengan situasi yang tidak selalu ideal, tetapi di situlah integritas kalian diuji,” tuturnya. Ia juga menegaskan bahwa lulusan FK Unibos harus adaptif terhadap perubahan, termasuk perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan. “Jangan sampai pasien lebih pintar dari dokternya. Belajar tidak pernah selesai, baca jurnal terus, karena ilmu kedokteran selalu berubah,” pesannya.
Yudisium dan pengambilan sumpah ini menegaskan komitmen Universitas Bosowa untuk melahirkan dokter-dokter yang unggul, beretika, dan siap mengabdi kepada masyarakat. Dengan reputasi FK Unibos yang terus menguat, kehadiran para dokter baru ini menjadi bukti kontribusi nyata Unibos dalam mencetak tenaga kesehatan berkualitas bagi Indonesia.