Universitas Bosowa menegaskan posisinya sebagai pusat pengembangan riset unggulan di wilayah timur Indonesia melalui Workshop Penulisan Proposal Penelitian 2025, yang berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai 9 Gedung I Universitas Bosowa, pada Kamis, 13 November 2025. Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi para dosen untuk memperkuat kapasitas penelitian dan memperluas kontribusi akademik menuju peningkatan produktivitas riset di lingkungan perguruan tinggi di bawah naungan LLDIKTI Wilayah IX.
Dalam laporannya, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unibos, Dr. Ir. Syahrul Syariman, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini diinisiasi untuk memperkuat ekosistem riset di kampus sekaligus membuka peluang kolaborasi antarperguruan tinggi. Workshop ini diikuti oleh 52 peserta, terdiri atas 31 dosen Unibos dan perwakilan dari beberapa perguruan tinggi lain seperti Universitas Islam Makassar, Universitas Muhammadiyah Rappang, Universitas Pejuang Republik Indonesia, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, Politeknik Maritim AMI, dan STKIP Andi Matappa. “Workshop ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Bosowa dalam membangun kapasitas dosen di bidang penelitian dan publikasi ilmiah,” ujarnya.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Universitas Bosowa, Prof. Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P., yang mewakili Rektor. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya penelitian sebagai fondasi kemajuan institusi pendidikan tinggi. Ia juga menyoroti reputasi Unibos sebagai salah satu perguruan tinggi dengan capaian membanggakan di tingkat nasional. “Universitas Bosowa pernah meraih juara satu dalam bidang pengabdian masyarakat tingkat nasional. Prestasi ini menjadi bukti bahwa riset dan inovasi sudah menjadi budaya akademik di kampus kita,” ungkapnya.
Kegiatan turut dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Drs. Andi Lukman, M.Si., yang memberikan arahan mengenai pentingnya setiap perguruan tinggi memiliki center of excellence untuk mengembangkan riset berbasis potensi lokal dan industri. Ia juga mendorong para dosen untuk aktif menulis dan mempublikasikan hasil penelitian agar mampu berkontribusi nyata terhadap pengembangan keilmuan dan kemajuan bangsa. “Kampus harus menjadi industri riset, bukan sekadar lembaga pendidikan. Riset dan inovasi adalah motor penggerak peradaban,” tegasnya.
Adapun materi workshop disampaikan oleh dua narasumber berpengalaman, yaitu Prof. Dr. Ir. A. Muhibuddin, M.P. dan Rektor Universitas Bosowa, Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si. Keduanya menekankan pentingnya penyusunan proposal penelitian yang terarah, inovatif, dan berpotensi mendapatkan pendanaan. Melalui kegiatan ini, Universitas Bosowa semakin menunjukkan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif mendorong budaya riset dan publikasi ilmiah, sejalan dengan visinya menjadi kampus berkelas nasional dan berdaya saing global.