Jeneponto — Universitas Bosowa (Unibos) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat pesisir. Melalui program pengabdian kepada masyarakat, tim dosen Unibos melaksanakan serah terima peralatan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) kepada Kelompok Tani Hutan Mangrove Samaturu di kawasan pesisir Monro-Monro, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada Senin, 27 Oktober 2025.
Kegiatan ini dipimpin oleh Arief Fauzan selaku ketua tim, bersama anggota Muh. Kafrawi Yunus dan Hedianto, dalam program bertajuk “Optimasi Pengelolaan Mangrove Berbasis Artificial Intelligence untuk Mendukung Ekosistem dan Ekonomi Masyarakat Pesisir.” Program ini menjadi langkah nyata Unibos dalam mendorong pengelolaan lingkungan berbasis teknologi cerdas dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, tim dosen menyerahkan seperangkat peralatan pendukung monitoring ekosistem mangrove, meliputi perlengkapan keselamatan kerja seperti sepatu boot anti slip air, celana safety wader pants anti air, rompi pelampung, serta kotak P3K. Selain itu, turut diserahkan pula perangkat IoT (Internet of Things) untuk pemantauan kualitas air dan tanah, serta sistem berbasis AI untuk analisis data secara real-time.
Perangkat utama yang diterapkan dalam sistem ini antara lain Online Water Monitoring System untuk mengukur pH, kadar garam, suhu, dan TDS air, serta IoT Monitoring Tanah Mangrove yang mendeteksi kelembapan, konduktivitas listrik, dan tingkat kesuburan tanah. Seluruh data akan terintegrasi melalui platform digital berbasis web yang dapat diakses langsung oleh tim dosen dan kelompok mitra.
Menurut Arief Fauzan, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mentransformasikan pengelolaan mangrove menjadi lebih ilmiah dan efisien. Ia menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi AI dan IoT akan membantu masyarakat memahami kondisi ekosistem dengan lebih akurat, sehingga keputusan dalam menjaga dan memanfaatkan potensi mangrove dapat dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Hutan Mangrove Samaturu, Hasanuddin Dg Kinreng, mengungkapkan apresiasinya atas dukungan dari Universitas Bosowa. Ia menyebut teknologi ini sangat membantu kelompoknya dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan mangrove yang sebelumnya hanya dilakukan secara manual.
Penyerahan alat dilakukan secara simbolis di lokasi konservasi mangrove Samaturu, disertai dengan demonstrasi pengoperasian sistem monitoring digital oleh tim dosen Unibos. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta mahasiswa pendamping dari Universitas Bosowa.
Melalui penerapan teknologi AI dan IoT ini, Universitas Bosowa berharap program pengabdian masyarakat tersebut dapat menjadi model pengelolaan ekosistem pesisir berbasis data yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya di kawasan Indonesia timur.