Program Studi Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional (BMKBP) Universitas Bosowa (Unibos) kembali menunjukkan kiprah akademiknya di tingkat internasional dengan berpartisipasi dalam The 7th APSMI International Conference, yang digelar pada Rabu–Kamis, 15–16 Oktober 2025, di Auditorium Kampus F8 Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma.
Kegiatan berskala internasional ini diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Gunadarma bekerja sama dengan Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (APSMI). Mengusung tema “China and Digital Transformation: A Multidisciplinary Perspective in Social Sciences and Humanities”, konferensi ini menjadi ajang akademik yang mempertemukan dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Tiongkok, Malaysia, dan Singapura, termasuk Fujian Normal University, Nanyang Technological University, dan Universiti Teknologi MARA (UiTM).
Dalam wawancara bersama Kaprodi Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional Unibos, Sri Khaerani Rahman, S.S., MBA., dijelaskan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk memperkuat kerja sama akademik antara Indonesia dan Tiongkok, sekaligus menjadi bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok. “Konferensi ini menjadi wadah bagi para akademisi lintas negara untuk berdiskusi dan berkolaborasi, khususnya dalam melihat dampak transformasi digital terhadap bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan,” ujarnya.
Dosen dari Program Studi Mandarin Unibos turut berpartisipasi aktif dalam konferensi tersebut sebagai moderator sesi paralel serta presenter dalam forum ilmiah, yang membahas beragam topik seputar bahasa, pendidikan, dan transformasi digital. Partisipasi ini mendapat dukungan penuh dari pihak program studi sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas akademik dan perluasan jejaring profesional di tingkat internasional.
Sri Khaerani menambahkan bahwa keikutsertaan dosen Unibos dalam forum ilmiah internasional seperti ini memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan kompetensi akademik, perluasan wawasan ilmiah, hingga penguatan kolaborasi riset lintas negara. “Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung proses internasionalisasi kurikulum di Prodi Mandarin Unibos, serta memperkuat posisi universitas sebagai institusi yang berdaya saing global,” tutupnya.