Makassar, 30 September 2025 — Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-39, Universitas Bosowa (Unibos) menyelenggarakan International Seminar dengan tema “Innovative Human Development in the Digital Era: Building Sustainable and Competitive Generations”. Kegiatan ini berlangsung di Balai Sidang 45 Universitas Bosowa serta disiarkan secara daring melalui Zoom dan YouTube, menghadirkan berbagai tokoh penting dari dalam dan luar negeri.
Acara dibuka dengan welcoming speech oleh Rektor Universitas Bosowa, Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si., yang menekankan pentingnya hubungan antara keberagaman, pembangunan ekonomi, dan keberlanjutan dalam menghadapi tantangan global. Ia menyoroti tiga pilar utama Sustainable Development Goals (SDGs)—lingkungan, ekonomi, dan sosial—serta mengingatkan bahwa SDGs akan berakhir pada tahun 2030. “Unibos berkomitmen melahirkan pemikir-pemikir baru yang mampu menyambungkan gagasan pembangunan manusia dengan keberlanjutan, agar lahir solusi konkret yang berdampak,” tegasnya.
Seminar menghadirkan enam pembicara dengan topik strategis sesuai bidang keahliannya. Salahudin (Salut) Muhidin, Ph.D., seorang applied demographer dari Macquarie University Australia, membawakan materi “Potential Contributions of UniBos to the World: Nurturing Innovative Human Capital for a Sustainable Future in the Digital Era”. Ia menekankan pentingnya universitas dalam membekali mahasiswa dengan literasi digital, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi, serta mengusung strategi “Glocal” yang menggabungkan kekuatan lokal dengan daya saing global.
Pembicara berikutnya, Rijal Djamal, S.S., M.Si., CPT., seorang creator dan public speaker, menyampaikan materi “Innovation and Human Development in the Digital Era”. Ia membahas bagaimana media sosial menjadi ruang belajar dan kolaborasi, serta pentingnya personal branding. “Digital bukan hanya soal teknologi, tetapi mindset terbuka terhadap dunia,” ungkapnya.
Dr. Patmawaty Taibe, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Psikologi Unibos, membawakan presentasi “Level Up with AI: Creating Competitive Generations in the Digital Age”. Ia memaparkan keterkaitan artificial intelligence, machine learning, dan generative AI dalam dunia pendidikan, termasuk hasil riset tentang penggunaan ChatGPT dalam kaitannya dengan need for achievement dan trust in AI.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan Urban Development Vision and Strategic Policy Directions of Makassar City 2025–2029. Dengan visi “Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan,” ia menekankan tujuh misi pembangunan kota, mulai dari penguatan SDM unggul, ekonomi kompetitif, hingga lingkungan berkelanjutan. Program prioritas yang dipaparkan antara lain Makassar Super Apps, Makassar Creative Hub, penyediaan air bersih gratis, serta peningkatan ruang terbuka hijau melalui kolaborasi pemerintah dan swasta.
Seminar ini juga menghadirkan diskusi panel interaktif yang dimoderatori oleh Muthia Mutmainnah Darmuh, S.Pd., M.Ed., yang mempertemukan berbagai perspektif untuk membahas inovasi pembangunan manusia di era digital. Partisipasi aktif peserta menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu-isu strategis yang diangkat.
Rektor Unibos dalam sambutannya menegaskan bahwa ilmu pengetahuan tidak berdiri sendiri, melainkan bergerak dalam multi-aspek dan multi-disiplin. Melalui forum ini, ia berharap lahir gagasan baru yang bisa dikonkretkan menjadi solusi nyata, baik bagi pembangunan daerah maupun kontribusi Unibos di kancah global.
“Semoga seminar ini tidak hanya menjadi wadah akademik, tetapi juga melahirkan kolaborasi berkelanjutan untuk membangun generasi yang kompetitif sekaligus berdampak bagi masyarakat,” ujar Prof. Batara Surya menutup sambutannya.