Makassar, 30 September 2025 — Salahudin (Salut) Muhidin, Ph.D., akademisi dari Macquarie University, Australia, menjadi salah satu pembicara kunci dalam International Seminar Dies Natalis ke-39 Universitas Bosowa (Unibos) yang mengangkat tema “Innovative Human Development in the Digital Era: Building Sustainable and Competitive Generations”. Kehadirannya menegaskan peran penting kolaborasi internasional dalam membangun generasi berdaya saing di era digital.
Dalam presentasinya berjudul “Potential Contributions of UniBos to the World: Nurturing Innovative Human Capital for a Sustainable Future in the Digital Era”, Muhidin menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia adalah faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Human capital, menurutnya, bukan hanya terkait dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga kemampuan untuk belajar, beradaptasi, dan berinovasi. “Sebagai universitas yang terus berkembang, Unibos memiliki potensi besar untuk menjadi pusat lahirnya generasi inovatif yang mampu bersaing secara global,” jelasnya.
Muhidin menegaskan bahwa universitas memiliki peran vital dalam membekali mahasiswa dengan literasi digital, kreativitas, dan daya adaptasi yang selaras dengan kebutuhan industri. Ia juga mendorong Unibos untuk mengadopsi strategi “Glocal”—yakni menggabungkan kekuatan lokal dengan inovasi global. Dengan demikian, Unibos tidak hanya relevan di tingkat lokal Sulawesi, tetapi juga kompetitif di kancah internasional.
Selain itu, ia menguraikan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam era digital, mulai dari kesenjangan pembangunan antarwilayah, isu lingkungan, hingga mismatch keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri baru seperti energi terbarukan dan pertanian digital. Menurutnya, universitas dapat memberikan kontribusi konkret melalui kurikulum inovatif, riset terapan, serta keterlibatan aktif dengan masyarakat.
“Being a 39-years young university is not a disadvantage, but it is an opportunity to innovate without being tied to outdated traditions. Encourage students to be more Glocal: grounded in local wisdom, while prepared to succeed in global competition,” ungkap Muhidin dalam penutup materinya. Ia menegaskan bahwa usia muda Unibos justru menjadi peluang besar untuk berinovasi, melahirkan ide-ide segar, dan menjadi contoh pembangunan berkelanjutan berbasis pendidikan.