Setelah euforia PKKMB Universitas Bosowa (Unibos) 2025 yang semakin meriah dengan kehadiran artis nasional Rony Parulian, semangat globalisasi kampus kini berlanjut hingga ke kancah internasional. Salah satu mahasiswa Unibos, Adrian dari Program Studi Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, berkesempatan mengikuti exchange program di Universitas Normal Nanchang (NCNU), Tiongkok, dan turut serta dalam Upacara Pembukaan serta Penerimaan Mahasiswa Baru pada 12 September lalu.
Acara yang berlangsung di lapangan olahraga kampus ini menghadirkan suasana penuh warna. Mahasiswa lokal seragam dengan kaos putih, sementara mahasiswa internasional tampil khas dengan busana adat negara masing-masing. Rangkaian kegiatan diawali dengan penampilan seni dari mahasiswa—mulai dari DJ, vokal solo, paduan suara, hingga tari tradisional Tiongkok—sebelum dilanjutkan sambutan Rektor NCNU, pengenalan jajaran pimpinan universitas, serta prosesi peresmian penerimaan mahasiswa baru dan mahasiswa internasional yang ditandai dengan ledakan asap warna-warni.
Bagi Adrian, momen tersebut menjadi pengalaman yang berkesan. Ia menyebut atmosfer kampus Tiongkok yang sebelumnya hanya ia lihat lewat drama, kini bisa dirasakan langsung—lengkap dengan kuliner khas, pertemanan lintas budaya, hingga cuaca ekstrem musim panas yang mencapai 40 derajat. “Belajar bahasa Mandarin di sini benar-benar nyata, karena saya harus menggunakannya setiap hari dalam berbagai konteks, baik formal maupun percakapan sehari-hari,” ujarnya.
Program yang resmi dimulai sejak 1 September ini berlangsung selama satu semester dengan fokus pembelajaran bahasa dan budaya Tiongkok. Adrian juga tinggal di asrama bersama mahasiswa lokal, yang memperkaya interaksi antarbudaya sekaligus memperluas jejaring internasional. Dukungan dari keluarga serta Kaprodi Bahasa Mandarin Unibos, Ibu Sri Khaeriani Rahman, menjadi faktor penting yang mengantarnya hingga ke NCNU.
Menurut Adrian, budaya belajar di NCNU terasa lebih disiplin, terstruktur, dan kompetitif, sementara di Unibos ia menemukan suasana hangat dan interaktif. “Keduanya saling melengkapi. NCNU unggul dalam fasilitas dan teknologi mutakhir, sementara Unibos memberi ruang kedekatan personal dan kolaborasi yang cair,” tambahnya.
Pengalaman ini bukan hanya menjadi milestone pribadi, tetapi juga menegaskan arah internasionalisasi Unibos. Dari panggung PKKMB di Makassar hingga pembukaan mahasiswa baru di Tiongkok, Unibos terus membuktikan diri sebagai kampus yang mengintegrasikan reputasi lokal dengan jejaring global.