Universitas Bosowa (Unibos) kembali menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang aktif mendorong pengembangan potensi masyarakat dengan menggelar Pelatihan Pengurusan Halal dan Business Model Canvas (BMC) pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Fakultas Teknik Lantai 5 Gedung II Unibos dan diikuti oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) se-Kota Makassar.
Pelatihan ini dihadirkan secara gratis dengan kuota 20 peserta terpilih. Program ini juga merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang berfokus pada Metode Pengemasan Retort Pouch. Melalui kegiatan ini, Unibos menghadirkan materi yang relevan dengan kebutuhan UMKM masa kini, yakni strategi bisnis melalui Business Model Canvas, tata cara pengurusan sertifikasi halal produk, serta pengenalan teknologi sensor kesegaran ikan.
Ketua Pelaksana, Abdul Halik, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata pengabdian dosen kepada masyarakat. Ia menyampaikan, “Harapan kami, pelatihan ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga solusi nyata bagi UMKM agar produknya lebih berdaya saing, aman, dan memiliki pasar yang lebih luas.” Ia juga menambahkan bahwa keamanan pangan dan pemasaran digital adalah dua aspek penting yang harus dipahami oleh pelaku usaha, serta sertifikasi halal menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama dengan latar belakang akademisi dan praktisi. Materi pertama dibawakan oleh Andi Fauziah Yahya, S.E., M.HRM dari Kalla Institute yang menjelaskan Business Model Canvas serta digital marketing sebagai strategi penyusunan perencanaan bisnis dan memperluas pangsa pasar. “Business Model Canvas membantu UMKM memahami alur bisnis sejak tahap perencanaan, produksi, hingga strategi pemasaran. Dengan begitu, usaha dapat tumbuh lebih terarah dan berkelanjutan,” jelasnya.
Materi kedua disampaikan oleh Ahmad Daud, S.TP., M.Si. dari LP3H Polipangkep yang membahas proses pengurusan sertifikat halal produk. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa sertifikasi halal kini dapat difasilitasi pemerintah bagi pelaku usaha mikro. “Sertifikat halal bukan hanya label, tetapi jaminan kepercayaan konsumen. Dengan adanya program fasilitasi, UMKM dapat mengurusnya secara lebih mudah dan terjangkau,” ujarnya. Peserta bahkan dipandu secara langsung untuk mempraktikkan pembuatan akun dalam proses pengajuan sertifikasi.
Materi ketiga disampaikan oleh Supriadi Syam, S.Kom., M.Kom., dosen Teknologi Informasi Unibos, yang memperkenalkan inovasi alat sensor kesegaran ikan hasil karyanya. Ia menjelaskan, “Alat ini bekerja dengan memeriksa bau, kelembaban, dan warna daging ikan. Tujuannya untuk membantu UMKM perikanan menjaga kualitas produk agar tetap segar dan layak konsumsi.”
Kegiatan berlangsung dengan sangat interaktif. Peserta tampak antusias dalam berdiskusi dan aktif mengikuti praktik yang dipandu oleh para pemateri. Kolaborasi lintas program studi di Unibos seperti Teknologi Pangan, Budidaya Perairan, dan Teknologi Informasi menjadi kekuatan dalam menghadirkan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat.
Melalui program ini, Universitas Bosowa semakin memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap kemajuan UMKM dan perekonomian daerah. Kiprah Unibos dalam menghadirkan inovasi, pendampingan, dan pelatihan bagi masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kampus ini terus berkembang sebagai pusat ilmu pengetahuan yang berdampak positif bagi pembangunan bangsa.