Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Bosowa (Unibos) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan benchmarking ke Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) pada selasa, 12 agustus 2025. Kegiatan ini juga melibatkan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), serta Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra (FIPS) Unibos.
Ketua Program Studi PGSD Unibos, Dr. Burhan, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa tujuan utama benchmarking ini adalah untuk memperoleh wawasan dan pembelajaran dari perguruan tinggi mitra yang telah memiliki pengalaman dan pencapaian unggul dalam pengelolaan program studi, kurikulum, dan inovasi pembelajaran. “Kami ingin memastikan bahwa PGSD, Pendidikan Bahasa Inggris, PPKn, dan Pendidikan IPA mampu meningkatkan kualitas pendidikan, baik dari sisi proses maupun output lulusan, dengan mengadopsi praktik-praktik terbaik yang relevan,” ujarnya.
Unismuh Makassar dipilih sebagai lokasi benchmarking karena memiliki reputasi akademik yang kuat, dengan program studi yang telah terakreditasi unggul dan baik, serta inovasi pembelajaran berbasis teknologi dan kurikulum adaptif terhadap perkembangan zaman. Sebelum pelaksanaan, tim PGSD Unibos mempersiapkan instrumen pengumpulan data, agenda kunjungan, serta rapat teknis untuk memastikan kelancaran kegiatan.
Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan fakultas, ketua dan sekretaris program studi, dosen, serta perwakilan mahasiswa dari internal Unibos. Sementara dari pihak Unismuh, turut hadir pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan tenaga kependidikan terkait. Fokus benchmarking mencakup pengembangan kurikulum berbasis KKNI, MBKM, dan OBE, penerapan model pembelajaran inovatif, pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar, penjaminan mutu internal, serta pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa.
Dr. Burhan mengungkapkan bahwa manfaat langsung yang diperoleh adalah pengetahuan baru mengenai strategi pembelajaran efektif, pengelolaan kurikulum yang responsif, serta pemanfaatan media pembelajaran digital yang dapat segera diadaptasi. “Beberapa praktik baik yang akan kami adopsi antara lain penggunaan Learning Management System terintegrasi, penerapan project-based learning, dan kolaborasi penelitian antara dosen dan mahasiswa,” tambahnya.
Ke depan, PGSD Unibos akan mengadakan rapat tindak lanjut untuk mengintegrasikan hasil benchmarking ke dalam revisi kurikulum dan workshop adaptasi metode pembelajaran bagi dosen. Peluang kerja sama lanjutan juga terbuka lebar, seperti pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, publikasi ilmiah, dan pelatihan dosen.
“Harapan kami, lulusan Unibos akan memiliki kompetensi yang unggul, keterampilan teknologi yang memadai, serta menjadi pendidik inovatif dan inspiratif yang siap bersaing di dunia kerja,” tutup Dr. Burhan.
Dengan langkah ini, Unibos semakin mengokohkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang berorientasi pada mutu dan relevansi pendidikan, sejalan dengan visi membentuk generasi pendidik profesional di era global.