Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos). Chairil Akbar, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi angkatan 2023, berhasil meraih penghargaan Best Cinematography dalam ajang Makassar Kreativesia 2025 yang digelar oleh Duta Pemuda Kota Makassar bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar.
Ajang ini berlangsung pada 25–26 Juli 2025 di Mall Phinisi Point Makassar dan diikuti oleh pemuda kreatif dari seluruh penjuru kota. Melalui proses seleksi ketat selama dua pekan, karya-karya unggulan disaring untuk ditampilkan dan diapresiasi dalam berbagai kategori, salah satunya sinematografi.
Chairil Akbar tampil mewakili Universitas Bosowa dengan karyanya berjudul “Salah Tetta?”, sebuah film pendek yang mengangkat tema “Antara Tradisi dan Gedung Pencakar Langit”. Lewat karya ini, Chairil menyuarakan kegelisahan generasi muda Makassar yang hidup berdampingan dengan arus modernitas namun perlahan meninggalkan nilai-nilai budaya leluhur.
“Ini pengalaman pertama saya ikut kompetisi kategori sinematografi, dan prosesnya cukup menantang. Kami mengerjakannya selama 14 hari kerja bersama tim yang terdiri dari teman-teman mahasiswa Teknologi Informasi serta Bengkel Seni Teknik 45 Unibos,” ungkapnya.
Karya tersebut mendapat pujian karena keberhasilannya memadukan narasi visual dan nilai-nilai budaya secara kuat dan puitis. Chairil pun merasa bangga bisa mempersembahkan karya yang bukan hanya dinilai dari sisi teknis, tetapi juga makna yang dibawanya.
“Penghargaan ini sangat berarti. Saya berterima kasih kepada semua teman dan senior yang telah mendukung, dan ini jadi motivasi buat saya untuk terus berkarya, terutama dalam menyuarakan identitas dan keresahan anak muda Makassar lewat film,” ujarnya.
Rekan-rekan dan dosen Chairil turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini. Dukungan dari pihak kampus juga dirasakannya sebagai pendorong untuk terus berinovasi di bidang industri kreatif.
Menurutnya, ruang kompetisi seperti Makassar Kreativesia sangat penting bagi mahasiswa dan generasi muda untuk mengaktualisasikan ide dan kreativitas mereka. “Saya kasih nilai 10 dari 10. Apresiasi atas karya adalah cara terbaik untuk mendorong kita terus berinovasi demi masa depan ekonomi kreatif,” katanya.
Chairil juga menyampaikan harapannya agar kampus dan pemerintah semakin aktif menghadirkan wadah kreativitas yang berkelanjutan. “Akan sangat membantu jika sarana dan prasarana untuk anak muda berkreasi terus dikembangkan. Saya berharap ada lebih banyak kegiatan seperti ini ke depannya.”
Ke depan, Chairil berencana mengembangkan karya sinematografinya ke level yang lebih tinggi dan siap jika diberi ruang lebih besar untuk menampilkan karyanya di platform yang lebih luas.
Universitas Bosowa terus mendorong mahasiswanya untuk aktif dalam berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik, termasuk industri kreatif. Prestasi yang diraih Chairil menjadi bukti bahwa mahasiswa Unibos memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional dan menjadi agen perubahan di era industri kreatif saat ini.