Komitmen Universitas Bosowa dalam mencetak mahasiswa yang berdaya saing tinggi dan berjiwa sosial kembali dibuktikan melalui kegiatan Closing of Ceremony dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh Fakultas Hukum di Kabupaten Bulukumba. Berlangsung selama tiga hari, sejak 25 hingga 27 Juli 2025, kegiatan ini turut melibatkan penyuluhan hukum kepada masyarakat serta sebar suluh di berbagai titik wilayah Sulawesi Selatan dengan tujuan memperluas pemahaman hukum serta mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat.
Kegiatan ini menjadi penutup program kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum (HIMAPSIH) selama satu periode, sekaligus ajang evaluasi, apresiasi, dan silaturahmi antar mahasiswa, dosen, serta pihak fakultas. Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini dirancang memberi manfaat akademik dan sosial yang luas melalui berbagai aktivitas seperti sebar suluh, outbound, dan penyuluhan hukum kepada masyarakat Desa Bira.
Ketua panitia pelaksana, Vebryandi, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum angkatan 2022, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tingkat fakultas. “Dosen punya kewajiban melaksanakan PkM bersama mahasiswa. Dengan menggabungkan kegiatan ini, kami bukan hanya memenuhi kewajiban tridharma perguruan tinggi, tapi juga mendorong keterlibatan aktif mahasiswa agar kegiatan lebih bermanfaat sekaligus bernilai akademik,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan perjalanan dari Makassar menuju Bulukumba dan pelaksanaan sebar suluh di wilayah Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba. Di hari kedua, mahasiswa menggelar penyuluhan hukum bertema “Cegah Masalah Hukum Sejak Dini, Bijak Bertindak, Bijak Bersikap” di Desa Bira. Materi yang disampaikan mencakup bahaya kekerasan seksual terhadap anak, narkoba bagi generasi muda, serta pentingnya memahami perjanjian sewa menyewa.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat. Mereka menyambut baik karena sebelumnya memang sudah ada pos bantuan hukum di wilayah tersebut. Kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara masyarakat dan civitas akademika Unibos,” ujar Vebryandi.
Tidak hanya disambut positif oleh masyarakat, kegiatan ini juga melatih mahasiswa untuk lebih memahami kondisi sosial secara langsung dan memperluas wawasan hukum mereka. Selain itu, momen ramah tamah dan api unggun bertema “Dari Kita Untuk Kita” menjadi simbol kebersamaan dan refleksi perjalanan organisasi selama satu tahun terakhir.
Vebryandi mengakui, pelaksanaan kegiatan di luar kota tentu memiliki tantangan tersendiri, mulai dari jarak tempuh yang jauh, logistik, hingga adaptasi dengan lingkungan lokal. Namun berkat kekompakan panitia dan dukungan semua pihak, kegiatan tetap berjalan lancar dan penuh makna.
“Ke depan saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dengan jangkauan yang lebih luas dan persiapan yang lebih matang. Semoga bisa menjadi awal membangun kesadaran hukum masyarakat serta membuka kerja sama yang lebih luas antara kampus, dosen, dan masyarakat,” pungkasnya.