Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos), Firdha Auliya Salsabilah, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 1 Lomba Ceramah Islami Tingkat Nasional yang diselenggarakan secara daring oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dalam rangkaian Alauddin Medical Competition Vol. 7.
Kompetisi ini dilaksanakan secara nasional dengan tahapan yang berlangsung sejak 23 Juni hingga 29 Juli 2025. Prosesnya meliputi pendaftaran peserta, pengumpulan video pada 26 Juli, penilaian pada 27–28 Juli, dan pengumuman pemenang pada 29 Juli 2025.
Firdha, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2024, menjelaskan bahwa motivasinya mengikuti lomba ini berasal dari kecintaannya pada dunia ceramah yang telah ia geluti sejak lama. “Saya memang sudah sering ikut lomba ceramah. Ketika melihat flayer lomba dari Alauddin Medical Competition, saya langsung mendaftar karena sudah rindu dengan atmosfer perlombaan seperti ini,” ungkapnya.
Walau memiliki pengalaman, Firdha tetap menghadapi tantangan yang cukup berat. Selain menjalani kesibukan akademik dan kegiatan penting lainnya, ia juga harus mempersiapkan materi lomba dalam waktu yang terbatas. “Saya cukup tertekan karena harus membagi fokus dan waktu. Tapi saya berusaha tetap maksimal di semua tanggung jawab,” tambahnya.
Lomba ini diselenggarakan secara online, dan tantangan terbesar baginya adalah saat proses perekaman video ceramah. “Saya hanya bisa take video di rumah dengan peralatan seadanya. Lingkungan juga kurang mendukung dari segi suara, jadi kualitas audio dan visual sempat jadi kendala. Tapi alhamdulillah bisa selesai tepat waktu,” jelasnya.
Ceramah yang ia sampaikan mengangkat tema “Pengabdian dalam Kesehatan sebagai Perwujudan Keimanan” atau disingkat PASTI. Melalui tema ini, Firdha ingin menyampaikan bahwa seluruh bentuk pengabdian dalam bidang kesehatan harus dilandasi dengan niat karena Allah, sebagai bukti keimanan dan rasa syukur.
Selama persiapan, ia mendapat dukungan penuh dari komunitas Osteoblas Medical Unibos, yang menjadi wadah pengembangan minat mahasiswa kedokteran Unibos. “Mereka sangat membantu, dari motivasi hingga teknis,” katanya.
Mendapatkan juara pertama tentu menjadi momen berharga. “Bahagia dan terharu, tapi juga merasa memiliki amanah besar. Apa yang saya sampaikan harus terus saya jalankan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Firdha juga menekankan pentingnya kompetisi seperti ini bagi mahasiswa. Menurutnya, selain melatih kemampuan berbicara dan berpikir kritis, ceramah Islami juga menjadi sarana pengingat bagi diri sendiri agar tidak hanya menyeru, tapi juga konsisten menjalankan nilai-nilai kebaikan.
“Qulil haqqa walau kaana murran – Katakanlah yang benar walau itu pahit. Itu yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman mahasiswa yang ingin mengikuti jejak ini,” tuturnya.
Setelah meraih juara nasional, Firdha bertekad untuk terus berdakwah baik secara langsung maupun melalui platform digital. Prestasinya menjadi bukti bahwa Universitas Bosowa senantiasa mendukung pengembangan potensi mahasiswa, tidak hanya secara akademik, tetapi juga spiritual dan sosial.