Universitas Bosowa (Unibos) kembali mengukir prestasi membanggakan melalui salah satu mahasiswi berprestasinya, Dewi Fahriah Akib, dari Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pascasarjana. Alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unibos angkatan 2011 ini resmi dinyatakan lolos sebagai delegasi Indonesia dalam ajang bergengsi AFS Youth Assembly 2025 yang akan berlangsung di New York, Amerika Serikat, pada 5–11 Agustus 2025.
AFS Youth Assembly merupakan forum internasional tahunan yang mempertemukan pemuda dari lebih dari 100 negara untuk membahas isu-isu global seperti kepemimpinan, keberlanjutan, inklusi sosial, dan peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan. Tahun ini, forum memasuki edisi ke-30 dan akan digelar di Kimmel Center, kampus New York University, salah satu pusat kegiatan akademik paling bergengsi di jantung kota New York.
“Bagi saya, ini adalah golden opportunity yang tidak datang dua kali. Selama ini saya mendampingi siswa dalam program pertukaran pelajar, dan sekarang saya bisa merasakan langsung bagaimana terlibat dalam forum global,” ujar Dewi.
Perjalanan Dewi hingga ke panggung internasional tidak diraih dengan mudah. Ia terpilih melalui proses seleksi ketat, bermula dari keikutsertaannya sebagai awardee program virtual Global Effect+ Classroom 2023 yang diselenggarakan oleh AFS. Berbekal pengalaman sebagai relawan yang mendampingi seleksi siswa selama empat tahun, Dewi mendapatkan rekomendasi untuk mewakili chapter Maluku dan Papua Barat, sebelum akhirnya lolos seleksi nasional dan internasional.
Dewi mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah adaptasi komunikasi lintas budaya dan zona waktu selama proses orientasi daring. Namun, semangat dan dukungan dari para dosen serta alumni FKIP Unibos menjadi sumber kekuatannya.
“Saya merasa seperti sedang bermimpi. Tapi ini bukti bahwa kerja keras dan konsistensi tidak pernah mengkhianati hasil,” ungkapnya penuh haru.
Dalam forum internasional nanti, Dewi akan mengikuti berbagai sesi seperti plenary sessions, breakout discussions, networking events, hingga cultural exchange. Ia juga membawa misi penting: memperkenalkan karakter pemuda Indonesia yang tangguh, penuh semangat kolaborasi, dan siap bersaing secara global.
“Saya ingin membawa pesan bahwa pemuda Indonesia, termasuk dari daerah-daerah terpencil seperti Papua Barat dan Teluk Bintuni, mampu berdiri sejajar dengan pemuda dari seluruh dunia. Saya ingin membuka mata anak-anak didik saya bahwa mimpi besar bisa dicapai oleh siapa saja, asal mau berjuang keluar dari zona nyaman.”
Keberhasilan Dewi Fahriah Akib menembus forum internasional ini bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, melainkan juga menjadi cerminan kualitas dan daya saing lulusan Universitas Bosowa di panggung global. Ini sekaligus menjadi inspirasi nyata bagi mahasiswa Unibos lainnya untuk aktif menjajaki peluang internasional dan menjadikan masa muda sebagai momentum untuk mengabdi dan menginspirasi.
“Lakukan segalanya dengan hati. Kesempatan tidak datang begitu saja—kita harus menjemputnya dengan semangat dan konsistensi,” tutup Dewi, memberi semangat bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang ingin menyusul jejaknya.