Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra (FIPS) Universitas Bosowa (Unibos) menjadi tuan rumah kegiatan Tudang Sipulung Sastra III, sebuah forum diskusi sastra yang mengangkat tema “Jelajah Sastra Bangkitkan Asa dan Budaya sebagai Representasi Identitas Bangsa”. Kegiatan berlangsung di Student Lounge Unibos, Lantai 1 Gedung 1, Kamis (12/06/2025).
Tudang Sipulung Sastra merupakan agenda bulanan yang diinisiasi oleh Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Cabang Sulawesi Selatan. Ini adalah kali ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan, setelah sebelumnya digelar di Universitas Hasanuddin dan Balai Bahasa Sulawesi Selatan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini menghadirkan dua tokoh penting sastra dan akademisi, yakni Prof. Dr. A. B. Takko Bandung, M.Hum dan Prof. Dr. Nurhayati Rahman, M.Hum, yang juga merupakan Penasehat HISKI Komisariat Sulawesi Selatan. Turut hadir pula anggota HISKI dari berbagai universitas di Sulawesi Selatan.
Ketua HISKI Cabang Makassar, Dr. Muliadi, M.Hum, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan sekaligus harapan terhadap kondisi bangsa saat ini. Ia menyoroti kecenderungan masyarakat yang lebih mementingkan hal-hal bersifat material (tangible) dibanding nilai-nilai budaya dan kebangsaan yang bersifat intangible.
“Kita lebih banyak mengikuti sesuatu yang intangible—berkumpul tanpa makna. Padahal, hal yang tangible, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, jauh lebih berharga. Keserakahan duniawi membuat bangsa ini kehilangan arah,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra Unibos dalam sambutannya menyampaikan optimisme terhadap masa depan sastra di Indonesia dan juga membuka kegiatan secara resmi.
“Kita ini kaya akan sastra, tapi terkadang kita lupa. Generasi muda tidak lagi memberi perhatian seperti dulu. Tapi saya optimis, sastra akan tetap hidup dan HISKI akan mendunia,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan Tudang Sipulung Sastra III ini menjadi ruang penting bagi akademisi dan pecinta sastra untuk terus merawat nilai budaya bangsa melalui dialog dan refleksi sastra.