Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMANTIK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bosowa (Unibos) menggelar Dialog Publik. Kegiatan ini mengangkat tema “Kekerasan Seksual di Lingkungan Universitas dan Strategi Pencegahan Serta Penanganannya” yang berlangsung di Student Lounge Unibos Gedung 1 Lt 1, Senin (28/04/2025).
Dialog Publik ini bekerja sama dengan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekesaran Seksual (SATGAS PPKS) Universitas Bosowa. Kegiatan ini menghadirkan Ketua Divisi Pencegahan PPKS Unibos yaitu Dr. Rosnani S.IP M.A, dan Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kohati HMI Cabang Makassar yakni Mawadda Rahma sebagai narasumber.
Kegiatan dipandu oleh Wakil Ketua Departemen Advokasi dan Hukum HIMANTIK FISIP Unibos, Resti Arbi Pilo dan dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik, Dr. Ali Anas S.Sos M.Si.
Dalam sambutannya, Ali menyampaikan apresiasi untuk mahasiswa yang mengangkat isu ini dalam diskusi. Mengingat masalah ini harus dipahami karena tindak kekerasan seksual yang terjadi di lingkup universitas tidak hanya membahayakan, tetapi juga mengancam dan berpotensi untuk terjebak.
“Kegiatan seperti ini bagus untuk kita lakukan supaya kita saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya. Jadi salah satu poin kegiatan ini adalah untuk menjadi bahan pengingat dan juga teguran secara preventif. Bahwasanya hal ini akan berakibat bukan hanya mencederai \lingkungan kampus, tetapi juga ada masa depan daripada generasi-generasi anak-anak kita,” tuturnya.
Pada pemaparan materinya, Rosnani mengungkapkan sebagai seorang mahasiswa harus memahami apa itu inklusif, artinya tidak membeda-bedakan dan bisa menerima semua keberagaman.
“Karena di sini berhubungan dengan keamanan fisik, yang artinya bebas dari ancaman fisik. Kalau teman-teman merasa secara fisik tidak aman, maka mahasiswa tidak merasa sejahtera,” ujarnya.
Kampus harus diciptakan sebagai ruang aman yang inklusif agar kesejahteraan mahasiswa dapat terjamin dan bisa beraktivitas tanpa adanya rasa takut.
“Kampus yang aman akan menarik minat mahasiswa sebagai peningkatan reputasi. Selain itu mahasiswa yang merasa aman di kampus akan lebih maksimal dalam berkontribusi positif bagi masyarakat,” pungkas dosen Administrasi Publik Unibos itu.