Program Studi Doktor (S3) Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Bosowa (Unibos) menyelenggarakan Sidang Ujian Promosi oleh Promovendus Andi Muspida. Kegiatan dilaksanakan Ruang Teater Pascasarjana, Menara Bosowa lantai 12, Senin (24/02/2025).
Sidang dipimpin oleh tim penguji yakni Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si, sekaligus Rektor Universitas Bosowa. Prof. Dr. Ir. A. Muhibuddin sekaligus Ketua Dewan Profesor Unibos, Prof. Dr. Ir. Agus Salim, M.Si, Dr. Ir. Rudi Latief, ST., M.SI., dan Prof. Dr. Ir. Darwaman Salman MS.
Hadir promotor sekaligus penguji, Sekretaris Senat Akademik Unibos, Prof Dr. Ir. Hadijah, M.Si., Prof. Dr. Ir. Syafri, S.T., M.SI., dan Dr. Ir. Murshal Manaf, S.T., M.T.
Dalam pemaparannya, Muspida selaku promovendus membahas mengenai model mitigasi dan adaptasi banjir di kawasan Danau Tempe. Ia menemukan, pengembangan model ini menggunakan pendekatan integratif.
“Pendekatan tersebut menekankan partisipasi masyarakat, perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan dan ketahanan komunitas sebagai strategi utama dalam mitigasi dan adaptasi banjir,” jelasnya.
Adapun pengembangan konsepsi model ini mengembangkan 3 teori utama yakni model CLEAR, CLUE-S dan model DROP.
“Dalam model DROP menunjukkan bahwa ketahanan komunitas sangat dipengaruhi ileh faktor sosial-ekonomi dan ekologi yang mencerminkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana,” paparnya.
Hasil penelitiaannya menemukan tiga poin yakni partisipasi masyarakat sebagai pilar utama, perencanaan penggunaan lahan sebagai instrumen adaptasi dan mitigasi hingga ketahanan komunitas. Hal ini ditegaskan bahwa partisipasi masyarakat adalah faktor utama dalam mitigasi yang efektif.
“Model ini menekankan tiga strategi utama: zonasi berbasis risiko, penguatan kapasitas komunitas, dan integrasi kebijakan adaptasi berbasis bukti. Model ini memberikan pendekatan holistik yang dapat menjadi dasar kebijakan mitigasi dan adaptasi banjir yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Muspida.