Program studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Bosowa (Unibos) menggelar Pelatihan Teknologi Keselamatan Tambang Batubara Bawah Tanah. Kegiatan berlangsung di Aula Fakultas Teknik Lt. 5 Gedung 2 Unibos, Selasa (14/01/2025).
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama tiga hari dengan mengundang narasumber bidang pertambangan dari beberapa kampus Jepang. Adapun sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa prodi Teknik Pertambangan.
Turut hadir Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik Unibos, Dr. Ir. Ahmad Yauri Yunus, S.T., M.T, Ketua panitia pelatihan, Amran Sibali dan dosen prodi Teknik Pertambangan, A. Ilham Samanlangi, ST.MT. membuka acara dengan resmi.
Adapun salah satu narasumber yakni Prof. Takashi Sasaoka dari Department of Earth Resources Engineering, Kyushu University. Pada kesempatannya, ia mengungkap bahwa Indonesia sudah menjadi produsen batubara terbesar ketiga di dunia, dan di tahun ini mencapai 700 juta ton dalam satu tahun.
“Jika dilihat dari sudut pandang Jepang, kami mengonsumsi barubara jepang sekitar 180-190 juta ton, dan jumlah yang di import juga sama 180 juta ton. Artinya walaupun Jepang juga memproduksi barubara tapi ini jumlahnya masih sedikit dibanding jumlah kebutuhannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, penentuan lahan tambang tentu ada tahapan-tahapannya seperti survei geologi, eksplorasi assement lingkungan, termasuk budget yang dikeluarkan. Setelah itu berlanjut masa produksi ini nantinya akan bernilai jual.
“Kita juga harus mempersiapkan penutupan, karena tambang itu akan ada akhirnya. Tanggung jawab tambang tidak hanya saat menanam saja, tetapi pada saat tambangnya itu ditutup dan harus tetap dimonitor dari segi lingkungan,” pungkasnya.