Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bosowa (Unibos) selenggarakan implementasi lanjutan Kerjasama Indonesia dan Jerman, kali ini dengan melaksanakan seminar bisnis dan penyusunan business plan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) serta PKM Diversifikasi Produk Kopi di Kab. Mamasa dan Kab. Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Kamis (19/11/2024).
Seminar bisnis dan penyusunan business plan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan perekonomian Masyarakat dan pengembangan usaha kelompok tani hutan (KTH), khususnya pada sektor kopi.
Sehingga, pada program ini, tim pengabdi Unibos yang diketuai oleh KPS Agroteknologi Unibos, Dr. Amirudin, S.P., M.P. memberikan pelatihan dan pendampingan dalam diversifikasi Produk Kopi dalam bentuk Drip Bag Coffee yang akan menghasilkan luaran business plan dari pelatihan yang diberikan.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh KUPS KTH Desa Kanan (Kabupaten Mamasa) dan KUPS KTH Simaya-maya (Kabupaten Pinrang) yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan langsung dalam proses produksi drip bag coffee yang bermanfaat dalam meningkatkan nilai tambah produk kopi lokal dengan konsep kemasan yang praktis dan menarik yang diminati oleh konsumen modern, khusus para penikmat kopi.
Dr. Amirudin, S.P., M.P. menjelaskan bahwa PKM ini memberikan pembinaan yang menyeluruh pada masyarakat mulai dari pemilihan biji kopi yang berkualitas hingga pada Teknik pemasaran inovasi produk yang telah dibuat dengan tujuan agar produk lokal juga memiliki daya saing di pasar.
“Pendampingan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pemilihan biji kopi, pengolahan biji kopi, Teknik pengemasan, hingga teknik pemasaran yang efektif. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah petani mampu menghasilkan produk kopi yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki daya saing di pasar, baik pada Tingkat lokal maupun nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau juga mengungkapkan bahwa PKM ini juga bertujuan unutk memperluas jangkauan pasar kopi dari Mamasa dan Pinrang dengan inovasi drip bag coffee yang dapat membuat kawasan ini dapat semakin dikenal secara luas dan diminati oleh Masyarakat luas.
“Selain meningkatkan keterampilan teknis para petani dalam diversifikasi produk, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar bagi kopi dari Mamasa dan Pinrang, serta memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan anggota KUPS,” tuturnya.
Terakhir, ia kembali menegaskan bahwa dalam Kerjasama Indonesia-Jerman ini, LPPM Unibos tetap berkomitmen untuk mendampingi dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarkat melalui pemberdayaan kelompok tani hutan melalui berbagai program berkelanjutan lainnya.
“Kegiatan ini merupakan komitmen kami untuk mendorong kemandirian ekonomi Masyarakat melalui pemberdayaan kelompok tani hutan, serta mempromosikan pengembangan produk berbasis komoditas local dengan sentuhan inovasi. Kami berharap, kolaborasi dan program serupa dapat terus dilakukan guna mewujudkan kesejahteraan petani kopi dan keberlanjutan usaha dari masing-masing KUPS di daerah tersebut,” tutupnya.